Jumat, 11 Januari 2013

MOTIF ADOPSI ANAK ,By 3us




a. Dari pihak orangtua angkat.
Menurut Gosita (2004), motif adopsi dari pihak orangtua angkat adalah karena adanya keinginan untuk mempunyai anak dengan tujuan antara lain sebagai berikut:
  1. Ingin mempunyai keturunan atau ahli waris.
  2. Ingin mempunyai teman untuk dirinya sendiri atau untuk anaknya, karena kesepian
  3. Ingin mewujudkan rasa sosial, belas kasihan terhadap orang lain, bangsa lain yang dalam kesulitan hidup sesuai dengan kemampuannya.
  4. Adanya peraturan perundang–undangan yang memungkinkan pelaksanaan pengadopsian anak.
  5. Adanya orang–orang tertentu yang menganjurkan pengadopsian anak untuk kepentingan pihak tertentu.

Selain hal–hal tersebut diatas, khusus untuk adopsi kerabat di Jawa, Martosedono (1990) mengemukakan faktor–faktor penyebab orangtua angkat mengadopsi anak dari kerabatnya sendiri (keponakannya), antara lain sebagai berikut:
  1. Untuk memperkuat pertalian dengan orangtua kandung anak adopsi
  2. Karena ada rasa belas kasihan ingin menolong anak tersebut (faktor sosial)
  3. Adanya kepercayaan bahwa dengan mengadopsi anak tersebut, dapat menjadi sarana kemudahan untuk memiliki anak kandung sendiri (mengadopsi dengan tujuan sebagai “pancingan”)
  4. Dengan maksud untuk dijadikan tenaga kerja, membantu pekerjaan orangtua angkat sehari–hari.

b. Dari pihak orangtua kandung.
Motif adopsi dari pihak orangtua kandung menurut Gosita (2004) adalah:
1. Merasa tidak memiliki kemampuan untuk membesarkan anaknya.
2. Melihat ada kesempatan untuk meringankan beban dirinya, oleh karena ada yang ingin mengangkat anaknya.
3. Adanya imbalan pada persetujuan tentang pengadopsian anak kandungnya oleh orang lain.
4. Nasehat atau pandangan orang lain disekelilingnya.
5. Ingin anaknya tertolong dalam hal meterial oleh orangtua angkat setelah diadopsi.
6. Karena masih memiliki anak beberapa orang lagi, sehingga tidak masalah bila memberikan salah satu anaknya untuk diadopsi orang lain.
7. Tidak memiliki rasa tanggung jawab untuk membesarkan anak sendiri.
8. Merasa bertanggung jawab atas masa depan anaknya, sehingga membuat dirinya rela memberikan anaknya untuk diadopsi orang lain demi kesejahteraan masa depan anaknya kelak.
9. Citra atau pemahaman tentang manusia yang kurang tepat.
10. Tidak menghendaki lagi anak kandungnya karena berasal dari hubungan yang tidak sah, atau yang tidak diinginkan.
11. Adanya peraturan perundang – undangan yang memungkinkan dilakukannya pengadopsian anak (Gosita, 2004).

            Menurut Anglingsari dan Selamihardja (2000) adalah kurang bijaksana bila motif dilakukannya adopsi adalah hanya untuk kepentingan orang tua, tanpa benar–benar mendahulukan kepentingan anak. Contohnya dari orangtua angkat adalah mengadopsi dengan maksud sebagai pancingan untuk mendapatkan anak sendiri, atau mengadopsi untuk mendapatkan anak laki–laki penerus keturunan dan sebagainya. Alangkah baiknya mengadopsi dengan tujuan benar–benar ingin menyayangi anak adopsi tersebut selama–lamanya.

Peace, 3us ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar