Baumrind (dalam
Yusuf, 2004) mengemukakan hasil penelitiannya melalui observasi dan wawancara
terhadap siswa taman kanak–kanak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gaya perlakuan orangtua (parenting style)
dan kontribusinya terhadap kompetensi sosial, emosional dan intelektual siswa,
yaitu sebagai berikut:
1. Authoritarian.
Sikap atau perilaku orangtua yang
ditampilkan dalam gaya ini adalah: a) sikap acceptance
rendah, namun kontrolnya tinggi, b) suka menghukum secara fisik, c) bersikap
mengomando/mengharuskan dan memerintah anak untuk melakukan sesuatu tanpa
kompromi, d) bersikap kaku/keras, e) cenderung emosional dan bersikap menolak.
Profil perilaku anak yang
ditampilkan sebagai dampak dilakukannya gaya pengasuhan ini adalah: a) mudah
tersinggung, b) penakut, c) pemurung, tidak bahagia, d) mudah terpengaruh, e) mudah
stres, f) tidak memiliki arah masa depan yang jelas, g) tidak bersahabat.
2. Permissive.
Sikap atau perilaku orangtua yang
ditampilkan adalah: a) sikap acceptance
yang tinggi namun kontrol rendah, b) memberi kebebasan pada anak untuk
menyatakan dorongan atau keinginannya.
Profil perilaku anak yang
ditampilkan: a) bersikap impulsif dan agresif, b) suka memberontak, c) kurang
memiliki rasa percaya diri dan pengendalian diri, d) suka mendominasi, e) tidak
jelas arah hidupnya, f) prestasinya rendah.
3. Authoritative.
Sikap atau perilaku orangtua yang
ditampilkan adalah: a) sikap acceptance
dan kontrol yang tinggi, b) bersikap responsif terhadap kebutuhan anak, c) mendorong
anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan, d) memberikan penjelasan
tentang dampak perbuatan yang baik dan yang buruk.
Profil perilaku anak yang
ditampilkan adalah: a) bersikap bersahabat, b) memiliki rasa percaya diri, c) mampu
mengendalikan diri (self control), d)
bersikap sopan, e)mau bekerja sama, f) memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, g)
mempunyai tujuan atau arah hidup yang jelas, h) berorientasi terhadap prestasi.
Selanjutnya Baumrind mengemukakan
tentang dampak parenting styles
terhadap perilaku remaja, yaitu: 1) remaja dengan orangtua authoritarian, cenderung bersikap bermusuhan dan memberontak, 2) remaja
dengan orangtua permissive, cenderung
berperilaku bebas (tidak terkontrol), dan 3) remaja dengan orangtua authoritative, cenderung terhindar dari
kegelisahan, kekacauan atau perilaku nakal.
THE EFFECTIVE PARENTING
Mengkaji hal yang sama, Weiten dan
Lioyd (dalam Yusuf, 2004) mengemukakan lima prinsip effective parenting (perlakuan orangtua yang efektif), yaitu:
1.
Menyusun/membuat standar (aturan perilaku) yang tinggi, namun dapat dipahami.
Dalam hal ini anak diharapkan untuk berperilaku dengan cara yang tepat sesuai
dengan usianya.
2. Menaruh
perhatian terhadap perilaku anak yang baik dan memberikan reward (ganjaran). Perlakuan ini perlu dilakukan sebagai pengganti
dari kebiasaan orangtua pada umumnya, yaitu bahwa mereka suka menaruh perhatian
kepada anak pada saat anak berperilaku menyimpang, namun membiarkannya ketika
melakukan yang baik.
3. Menjelaskan
alasannya (tujuannya), ketika meminta anak untuk melakukan sesuatu.
4. Mendorong anak
untuk menelaah dampak perilakunya terhadap orang lain.
5. Menegakkan aturan secara konsisten
Peace, 3us ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar