DEFINISI MUTISM SELEKTIF
Oleh: Dian Fitriaswaty
Mutisme Selektif adalah salah satu gangguan kecemasan pada
anak, gangguan ini dicirikan dengan anak yang tidak dapat berbicara bila berada
dalam lingkungan sosial padahal di tempat biasa anak dapat berbicara dengan
sangat faseh/lancar. memilih tidak berbicara pada situasi – situasi
tertentu ataupun orang – orang tertentu.
Dalam keadaan ini anak tidak bicara
karena tidak mau bicara. Mereka dapat bicara pada saat sendiri, bersama
kawan yang disukainya dan kadang-kadang dengan orang tuanya, tetapi tidak
bicara di sekolah, di depan umum atau dengan orang asing. Lebih sering
ditemukan pada anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki. Sering
disertai gangguan penyesuaian diri, sangat tergantung orang tua, negativistik,
pemalu, menarik diri. Keadaan ini dapat menetap beberapa bulan sampai beberapa
tahun.
Mutisme selektif biasanya
terlihat pada anak berumur 3-5 tahun, yang tidak mau bicara pada keadaan
tertentu, misalnya di sekolah atau bila ada orang tertentu. Atau kadang-kadang
ia hanya mau bicara pada orang tertentu, biasanya anak yang lebih tua. Keadaan
ini lebih banyak dihubungkan dengan kelainan yang disebut sebagai neurosis atau
gangguan motivasi. Keadaan ini juga ditemukan pada anak dengan gangguan
komunikasi sentral dengan intelegensi yang normal atau sedikit rendah.
Anak Mutisme selektif mengalami kesulitan untuk merespon atau
memulai komunikasi dalam situasi sosial karena rasa takut dan cemas untuk
melakukannya. Rasa takut atau cemas ini diekspresikan dalam bentuk yang
berbeda-beda. Pada sebagian anak, ada yang menjadi sama sekali membisu atau
tidak berbicara pada siapapun di situasi sosial, sedangkan yang lain mau
berbicara hanya pada orang-orang tertentu atau berbicara dengan suara yang
sangat pelan atau berbisik.
Perilaku Anak Mutisme selektif menunjukkan tampilan sebagai anak yang
sangat pemalu, ketakutan akan dipermalukan dalam situasi sosial, pencemas,
terisolasi secara sosial, cenderung temper tantrum, berprilaku
oppositional,moody, agresif, keras. Diluar berkomunikasi dengan verbalisasi
standar, anak dengan gangguan ini mungkin akan berkomunikasi dengan gestures,
mengangguk atau menggelengkan kepala, mendorong atau menarik, atau pada
beberapa kasus dengan kata-kata tunggal, pendek dan tanpa suara.