Horney (dalam
Hall & Lindzey, 1993) mengemukakan bahwa relasi anak dan orangtua merupakan
faktor yang menentukan bagi perkembangan
kepribadian seseorang. Ada dua kebutuhan dasar anak, yaitu: a) Need for satisfaction, yaitu berkaitan
dengan kebutuhan biologis untuk tetap bertahan, seperti makan dan minum. b) Need for safety, yaitu berkaitan dengan
kebutuhan psikologis, mental, seperti kasih sayang, kehangatan, penerimaan,
cinta, dan lain sebagainya.
Perlakuan orangtua yang penuh dengan
afeksi dan kehangatan akan menghasilkan kepribadian yang sehat (healthy personality). Namun, ada pula
kondisi–kondisi yang tidak menunjang terhadap pemberian afeksi dan kehangatan,
antara lain:
- Indifferent
parents, yaitu orangtua yang kejam, tidak ada kasih sayang
dan kehangatan untuk anak.
- Unfair
punishment, yaitu orangtua yang tidak adil terhadap anak.
- Unkept
promises, yaitu orangtua yang tidak pernah menepati janji
sehingga anak tidak percaya pada orangtuanya lagi.
- Critical
parents, yaitu tipe orangtua yang suka mencela anak
sehingga anak merasa tidak mampu atau tidak diterima.
- No guidance,
yaitu tipe orangtua yang tidak pernah mengontrol atau membimbing anak
sehingga anak merasa diabaikan
Kondisi–kondisi seperti yang tersebut diatas, apabila dibiarkan maka akan
menimbulkan “BASIC HOSTILITY”, yaitu kondisi terjebak pada diri anak antara
rasa ketergantungan pada orangtua dan penolakan terhadap orangtua (rasa tidak
suka, benci dan marah pada orangtua. Basic
Hostility ini akan digeneralisasikan menjadi sikap terhadap lingkungan
sosial. Anak akan memandang lingkungan dengan cara yang negatif karena
menganggap lingkungan telah menyakiti dirinya. yang kemudian akan memunculkan
“BASIC ANXIETY”, yaitu: perasaan–perasaan helpless
(tidak berdaya), kekhawatiran (kecemasan) menghadapi lingkungan (hal ini
menjadi inti dari teori Horney).
Menurut Horney, Basic Anxiety adalah hal yang normal,
karena anak–anak kecil pada mulanya sedah mempunyai Basic Anxiety ini. Tapi, gejala ini akan menguat bila keluarga
tidak memberikan dorongan. Basic Anxiety
ini merupakan awal dari neurosis yang bila berkembang terus akan menjadi
neurotik (kecemasan, ketakutan terhadap lingkungan yang sangat berlebihan).
Namun, menurut Horney, semua itu dapat diperbaiki karena tiap individu pasti
memiliki cara untuk mengatasi Basic
Anxiety yang dimilikinya. Strategi untuk mengatasinya adalah dengan cara:
- Affection
and Approval, yaitu usaha untuk mendapatkan kasih sayang dan
penerimaan dari orang lain.
- Having a
partner to take control, yaitu dalam bentuk ketergantungan pada seseorang
yang ditandai juga dengan kekhawatiran untuk ditinggalkan. (Pada kasus
neurotik akan berkembang menjadi ketergantungan yang berlebihan).
- Restricting
life within narrow limits, yaitu dilakukan dengan cara membatasi lingkungan
hidupnya, tidak banyak memberikan tuntutan, menempatkan diri pada kehidupan
yang rutin, menarik diri, cukup puas atas apa yang dimiliki.
- Power,
yaitu dengan cara mengontrol, mendominasi orang lain.
- Exploiting
others, yaitu dengan cara memanfaatkan orang lain. Pada
kasus neurosis berarti keinginan untuk didengar, untuk memiliki pengaruh
terhadap orang lain. Namun pada individu neurotik diwujudkan dengan sikap
memanipulasi orang lain.
- Social
recognition, yaitu dengan cara berusaha untuk dihormati dalam
kaitannya dengan status sosial (prestige),
seperti penampilan atau kepemilikan materi.
- Personal
admiration, yaitu cara yang dilakukan agar dikagumi dan
dihormati orang lain dalam kaitannya dengan kualitas pribadi, seperti
kemampuan berfikir, menunjukkan ide–ide yang dimiliki, dan lain
sebagainya.
- Personal
ambition, yaitu berusaha dengan sangat keras untuk dapat
mencapai sesuatu setinggi–tingginya, menghindari kegagalan. Pada individu
neurotik muncul keinginan ingin selalu menjadi yang terbaik (the best). Sedangkan pada individu
neurosis tampil dalam bentuk berusaha untuk menjadi lebih baik.
- Self
sufficiency (pemenuhan kebutuhan diri) & independence, yaitu
bersikap dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri dan tidak membutuhkan orang
lain (independen). Menjaga jarak dengan orang lain, tidak ingin membuat
komitmen. Pada individu neurotik, merasa tidak perlu orang lain,
mengisolir diri.
- Perfection
and unassailability, yaitu selalu ingin tampil sempurna. Berusaha menjaga
moral, menjaga kesempurnaan diri. Pada individu neurotik, adanya ketakutan
untuk tidak sempurna.
Peace, 3us ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar