Selasa, 26 Mei 2020

JANGAN PUTUS ASA

JANGAN PUTUS ASA
Oleh: Dian Fitriaswaty.,MPsi., Psikolog



.
.
Bismillahirrahmannirrahim..
.
Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh... 💕
.
.
Pagi ini saya dikejutkan dengan chat WA salah satu klien saya,  yang sudah 2 tahun ini dinyatakan sembuh dari masalah psikologisnya. Dia sudah menemukan alasan untuk bahagia dan alhamdulillah memutuskan berhijrah,  berhijab dan memilih untuk belajar mendekat padaNya.. 💕
.
Namun,  isi chat WA nya pagi ini adalah yang terburuk yang pernah dia kirimkan untuk saya.
.
Paling buruk karena selama berproses bersama saya dulu dengan gejala Depresi parah dimana dia mengalami psikosmatis berupa sesak nafas
dengan ditambah perilaku self harming (melukai diri sendiri)  hampir tiap hari,  tidak pernah dia sepesimis ini.
.
Dia selalu ingin sembuh,  dan semangat untuk berproses bersama saya.
.
Dan di 2 tahun ini,  saya adalah psikolog yang bangga karena dia sudah berhasil melalui dan mengatasi depresinya..
.
Foto2 bahagianya yg semakin cantik karena hijab membalut tubuhnya,  dengan sederet aktifitasnya sebagai muslimah muda di usia awal 20-an yg sibuk kuliah dan berteman dengan sebanyak banyaknya orang..
.
Namun,  sekarang dia sedang penuh keputus asaan. Seperti yang saya sematkan di postingan ini,  capture dari isi chat WA dia kepada saya berikut balasan saya..
.
Hingga tulisan ini saya ketik,  belum ada balasan darinya dan itu membuat saya sangat khawatir. Maka saya hanya bisa berdoa dan mohon doa dari kalian semua yang membaca tulisan ini,  agar klien saya tersebut masih baik-baik saja..
.
Ini bukan pertama kalinya saya menghadapi klien dengan percobaan bunuh diri,  ada puluhan klien yg saya tangani datang ke saya mayoritas sudah dengan memiliki keinginan untuk bunuh diri.
.
Dan alhamdulillah bisa tertangani dengan baik pada akhirnya...
.
.
Bunuh Diri adalah dampak dari perasaan PUTUS ASA dimana manusia memilih menyerah karena kegagalan pendampingan dari orang2 terdekat untuk membantunya tetap optimis melalui gelap, pahit dan perih nya peristiwa hidup yang dialami.
.
PUTUS ASA adalah dampak dari keterbatasan manusia dalam memahami mekanisme hidup,  dimana rata2 manusia bergerak,  berletih letih,  bersusah payah menjalani hidup adalah untuk meraih BAHAGIA.
.
dan PUTUS ASA terjadi ketika manusia merasa sudah tidak ada lagi jalan yang bisa ditempuh untuk mencapai BAHAGIA.
.
dengan keterbatasan ilmunya,  manusia pun mudah BERPUTUS ASA.
.
Padahal Allah SWT berfirman:

يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَ خِيْهِ وَلَا تَاۡيْـئَسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗ اِنَّهٗ لَا يَاۡيْـئَسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ
".............dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir."
(QS. Yusuf 12: Ayat 87)
.
.
Kawan,  menjadi BAHAGIA itu ada ilmunya.
.
Bisa dipelajari,  dipraktekkan dan lalu dibuktikan selamanya.
.
Belajar menjadi BAHAGIA itu tidak butuh biaya mahal hingga harus membayar jutaan rupiah mengikuti training sehari-dua harian penuh yang mendingan dipakai untuk memaksimalkan ibadah dan amal shalih.
.
Karena sang pemilik segala ilmu untuk BAHAGIA saja memberikan petunjuk dengan GRATIS tis tis sejak manusia pertama kali diciptakan.
.
Allah swt, Tuhannya seuruh manusia,  menurunkan kitab untuk dibaca,  dipelajari,  dipahami tentang petunjuk bagaimana meraih BAHAGIA yang ter-canggih,  ter-tepat,  dan ter-akurat sepanjang masa.
.
Lengkap dengan mengutus juru Training paling berkualitas yang pernah ada di Bumi..  Para RasulNya.
.
Di setiap zaman,  Allah utus para "coach" yang merupakan manusia pilihan yang mengajarkan mekanisme hidup untuk meraih BAHAGIA disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik di zamannya.
.
Dan untuk kita para umat akhir zaman dipilihkan GURU/PELATIH/COACH yang merupakan manusia terbaik,  yang adalah manusia paling mulia, yaitu  Nabi besar Muhammad saw. Salam dan shalawat untuk beliau, keluarganya dan para sahabat2nya.
.
Dalam Al Quran,  begitu banyak ayat2 yang memberi PETUNJUK bagaimana cara untuk bahagia..  Saya hanya mengutip sebagian kecil dari banyaknya ayat yg mengajarkan tentang ini,  sbb:

1. Allah SWT berfirman:

قُلْنَا اهْبِطُوْا مِنْهَا جَمِيْعًا ۚ فَاِ مَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى فَمَنْ تَبِـعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
"..........maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 38)
.

Kata Allah,  orang yg BAHAGIA (bebas dari rasa takut dan sedih)  adalah yg mengikuti petunjuk Allah yg tertuang di Al Quran dan Al Hadist. Yang mengikuti petunjuk adalah yang taat,  patuh,  tunduk sama aturannya Allah swt. Untuk bisa taat,  patuh,  tunduk harus YAKIN bahwa ALLAH swt adalah PEMBUAT HUKUM TERBAIK, pembuat sistem terbaik,  pembuat aturan terbaik. Allah adalah Al Malik,  Raja dari segala Raja,  Hakim dari segala Hakim,  Waliy (pelindung dari segala pelindung)  yang HUKUM Nya adalah Mutlak dan sudah berlaku tanpa persetujuan siapapun.
.
Maka kitapun hidup dengan berpedoman pada RULESnya Allah swt.
.
Pikirkan,  jika kita salah menjalani aturan hidup.... Mau caranya benar sekalipun akan sulit meraih tujuan BAHAGIA.
.
Mengapa?
.
Karena jalan yg ditempuh salah. Pedoman yg dipakai cacat. Aturan yg diikuti menyesatkan.
.
Sebab,  Allah adalah Al Qudus....  Yang Maha Suci dari segala yang kurang,  yang buruk,  yang salah,  yang lemah..  Cuma Allah satu2nya yang Zero Mistakes. Kesempurnaan cuma milik Allah azza wa jalla..
.
2. Allah SWT berfirman:

بَلٰى مَنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهٗۤ اَجْرُهٗ عِنْدَ رَبِّهٖ ۖ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
"Tidak! Barang siapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 112)
.
Kata Allah,  orang yang BAHAGIA (bebas dari rasa takut dan sedih)  adalah yang berTawakkal kepada Allah seraya memelihara diri untuk berbuat baik,  berakhlak baik,  berkepribadian baik meski orang lain dan peristiwa buruk datang menghampiri.
.
Tawakkal adalah Tauhid tertinggi,  dimana makna Tawakkal adalah meyakini dengan seyakin yakinnya bahwa Allah lah pembuat keputusan terbaik atas hidup manusia.  Meski manusia melihatnya buruk,  sejatinya tidak ada yang buruk di sisi Allah. Keterbatasan manusia saja yang menjadikannya tidak berhasil memahami sisi baik yg ada di semua peristiwa hidup.
.
Allah adalah penyebab segala sesuatunya ADA.  baik yg terlihat oleh mata ataupun tidak. Allah pencipta segalanya,  baik makhluk2 yg bernyawa dan alam semesta maupun peristiwa2.
.
3. Allah SWT berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ قَا لُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَا مُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰٓئِكَةُ اَ لَّا تَخَا فُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَ بْشِرُوْا بِا لْجَـنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu."
(QS. Fussilat 41: Ayat 30)
.
Kata Allah,  orang yang BAHAGIA (bebas dari rasa takut dan sedih)  adalah yang TEGUH PENDIRIANnya,  meyakini dengan kuat bahwa ALLAH swt adalah satu2nya Tuhan dengan kapasitasnya sebagai "Rabb" (karena di ayat Ini digunakan kata Robbunallah untuk menyebut Allah), yaitu:
1. Pencipta ➡ Al Kholiq
2. Penjamin Rezeki ➡ Al Rozaq
3. Pengatur ➡ Al Mutadabbir
.
Dimana jika kita meyakini dengan keyakinan terbaik bahwa Allah adalah Pencipta,  Penjamin Rezeki dan Pengatur terbaik maka Allah jamin tidak ada rasa takut dan sedih karena Allah menurunkan malaikat2nya untuk menghibur manusia dikala tidak ada lagi manusia yang bisa membuat kita terhibur dan semangat kembali.
.
.
Maka.. Sejatinya BAHAGIA itu adalah ketika kita memiliki IMAN dan TAQWA yang makin hari makin meningkat kualitasnya karena kesadaran akan pentingnya MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN ALLAH dan MENJADIKAN ALLAH SANDARAN TERBAIK untuk meraih BAHAGIA.
.
karena BAHAGIA itu hasil keputusanmu sendiri yang memilih bertahan untuk selalu berada di jalan terbaik,  jalannya Allah.. Yang mengikuti petunjuk Allah,  berTawakkal pada Allah dan menjaga Iman-Taqwa kepada Allah swt.
.
.
BAHAGIA itu sederhana,  dan siapapun bisa meraihnya.
.
Jalan BAHAGIA itu mudah...  Karena kau hanya butuh mendekat padaNya..
.
Allah swt,  Tuhan nya seluruh manusia yang MAHA BAIK DAN MAHA PENUH CINTA.
.
kalau kau berjalan satu langkah menujuNya,  DIA akan berjalan seribu langkah menujumu..
.
kalau kau berjalan mendekatiNya,  DIA akan berlari mendekatimu...
.
.
Sudahlah... Hapus air mata sedihmu,  ganti dengan air mata syukur bahagia..
.
Karena Surga sudah dirasakan sejak di dunia bagi manusia yang beriman dan berTaqwa padaNya...
.
.
Betapa beruntungnya manusia!
Allah SWT berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَا بْتَغُوْۤا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّـكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 35)
.

SEKIAN
.
.

Selasa, 19 Mei 2020

STRESS

STRESS
By Dian Fitriaswaty., MPsi., Psikolog




Definisi Stress
Stres merupakan suatu kondisi yang disebabkan adanya ketidaksesuaian  antara situasi yang diinginkan dengan keadaan biologis, psikologis atau sistem sosial individu tersebut (Sarafino 2006). Agolla dan Ongori (2009) juga mendifinisikan stres sebagai persepsi dari kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan kemampuan individu untuk memenuhinya.
Namun, berhadapan dengan suatu stressor (sumber stres) tidak selalu mengakibatkan gangguan secara psikologis maupun fisiologis. Terganggu atau tidaknya individu, tergantung pada persepsinya terhadap peristiwa yang dialaminya. Faktor kunci dari stres adalah persepsi seseorang dan penilaian terhadap situasi dan kemampuannya untuk menghadapi atau mengambil manfaat dari situasi yang dihadapi (Diana, 1991).

Jenis jenis Stress
1. Stres baik (Eustress)
Stres tidak hanya dipicu sepenuhnya oleh pengalaman negatif. Bahkan, pengalaman positif juga dapat membawa stres, seperti upacara kelulusan atau pernikahan. Namun, tipe stres seperti ini dalam dosis kecil sebenarnya baik untuk sistem imun kita. Selain itu, tipe stres ini juga dapat membuat banyak orang lebih mudah untuk menciptakan tujuan dan menikmati proses mencapainya dengan penuh energi.
2. Stress Buruk (Distres)
a. Distres internal
Ini adalah tipe stres yang buruk. Distres merupakan tipe stres negatif hasil dari pengalaman buruk, ancaman, atau perubahan situasi yang tidak terduga dan tidak nyaman. Pada dasarnya, tubuh kita menginginkan rasa aman sehingga apabila rasa tersebut terusik, tubuh pun mengalami distres.
b. Distres akut
Distres akut terjadi ketika seseorang mengalami distres yang dipicu oleh peristiwa buruk yang berlalu dengan cepat. Sementara stres kronik terjadi ketika seseorang harus menahan stres dalam waktu yang lama. Kedua tipe stres ini akan memicu timbulnya hiperstres --> Depresi
3. Hipostres (Zero Stress)
Ternyata hari-hari tanpa kekhawatiran dan tantangan juga dapat memicu tipe stres lainnya, yaitu hipostres. Hipostres merupakan “ketidakadaan” stres, tetapi bisa juga diartikan kebosanan yang ekstrem. Seseorang yang mengalami hipostres merasai tidak tertantang, tidak memiliki motivasi untuk melakukan apa pun. Hipostres dapat memicu perasaan depresi dan kesia-siaan.

Dampak Stress
Stress yg berkepanjangan akan menjadi bibit Depresi, gejalanya adalah sbb:
3. Gejala Depresi
Gejala-gejala depresi ini bisa kita lihat dari tiga segi, yaitu gejala dilihat dari segi fisik, psikis dan sosial. Secara 
Gejala Fisik
  • Gangguan pola tidur (sulit tidur, terlalu banyak atau terlalu sedikit)
  • Menurunnya tingkat aktivitas. Pada umumnya, orang yang mengalami depresi menunjukkan perilaku yang pasif, menyukai kegiatan yang tidak melibatkan orang lain seperti nonton TV, makan, tidur.
  • Menurunnya effisiensi kerja. Penyebabnya jelas, orang yang terkena depresi akan sulit memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal, atau pekerjaan. Sehingga, mereka juga akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas. Kebanyakan yang dilakukan justru hal-hal yang tidak efisien dan tidak berguna, seperti misalnya ngemil, melamun, merokok terus menerus, sering menelpon yang tak perlu. Yang jelas, orang yang terkena depresi akan terlihat dari metode kerjanya yang menjadi kurang terstruktur, sistematika kerjanya jadi kacau atau kerjanya jadi lamban.
  • Menurunnya produktifitas kerja. Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian atau seluruh motivasi kerjanya. Sebabnya, ia tidak lagi bisa menikmati dan merasakan kepuasan atas apa yang dilakukannya. Ia sudah kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan kegiatannya seperti semula. Oleh karena itu, keharusan untuk tetap beraktivitas membuatnya semakin kehilangan energi karena energi yang ada sudah banyak terpakai untuk mempertahankan diri agar tetap dapat berfungsi seperti biasanya. Mereka mudah sekali lelah, capai padahal belum melakukan aktivitas yang berarti.
  • Mudah merasa letih dan sakit. Jelas saja, depresi itu sendiri adalah perasaan negatif. Jika seseorang menyimpan perasaan negatif maka jelas akan membuat letih karena membebani pikiran dan perasaan. Ia harus memikulnya di mana saja dan kapan saja, suka tidak suka.


Gejala Psikis
  • Kehilangan rasa percaya diri. Penyebabnya, orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif, termasuk menilai diri sendiri. Mereka cenderung senang sekali membandingkan antara dirinya dengan orang lain. Orang lain dinilai lebih sukses, pandai, beruntung, kaya, lebih berpendidikan, lebih berpengalaman, lebih diperhatikan oleh atasan, dan pikiran negatif lainnya. 
  • Sensitif. Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya. Perasaannya sensitif sekali, sehingga sering peristiwa yang netral jadi dipandang dari sudut pandang yang berbeda oleh mereka, bahkan disalahartikan. Akibatnya, mereka mudah tersinggung, mudah marah, perasa, curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya tidak ada apa-apa), mudah sedih, murung, dan lebih suka menyendiri. 
  • Merasa diri tidak berguna. Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya mereka kuasai. 
  • Perasaan bersalah. Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan. Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebut. 
  • Perasaan terbebani. Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya. Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat.
Gejala Sosial
Muncul perasaan minder, malu, cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal. Mereka merasa tidak mampu untuk bersikap terbuka dan tidak mampu secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan.

Selasa, 12 Mei 2020

CINTA VS SELINGKUH

KONSEP CINTA DALAM KAJIAN ILMIAH DAN ISLAM (CINTA vs SELINGKUH)
Oleh: Dian Fitriaswaty., MPsi., Psikolog., CHA., C.NNLP



Definisi Cinta
Cinta adalah suatu bentuk emosi/perasaan yg di dalamnya terdapat 3 unsur, yaitu: Keintiman (Intimacy), Gairah (passion), dan Komitmen. 

Jenis2 cinta romantic (kategorinya) tergantung dari keberadaan (ada/tdk) ketiga unsur tersebut. Kita ada di level apa niih cinta yg kita rasakan?

1. Cinta persahabatan (suka) : Ada Intimacy (rasa ingin berada di dekatnya, kenal dia, bersama dia sesering mungkin, krn menimbulkan rasa bahagia). Tapi tdk intens dlm gairah dan komitmen

2. Cinta gila (Infatuated love) sering dirasakan sebagai “cinta pada pandangan pertama.” ~> Phisycal Attraction. Tapi tanpa aspek keintiman dan komitmen pada cinta, cinta gila mungkin akan menghilang tiba-tiba. Syarat adanya cinta gila adalah munculnya Gairah (passion)

3. Cinta kosong (Empty love). ~~> . Kadang-kadang, cinta muncul tanpa ada perasaan keintiman dan gairah dan itu disebut dengan cinta kosong. Tipe cinta ini hanya ada perasaan untuk berkomitmen tanpa ada keintiman dan gairah diatara mereka. Biasanya ini muncul ketika ada budaya perjodohan dan sering diawali dengan tipe cinta kosong/ menikah krn dipaksa. Ketika hubungan sudah hambar, dan cuma ngandalin komitmen.
4. Cinta romantis (romantic love). Mereka yang memiliki cinta romantis akan terikat secara emosional (seperti pada nomer 1) dan adanya gairah satu sama lain. Syarat adanya cinta romantis adalah munculnya intimacy dan passion (gairah). Blm muncul komitmen (ketika jatuhncinta)
5. Pasangan cinta (Companionate love) sering ditemukan dalam pernikahan, di mana gairah sudah tidak nampak lagi, tetapi kasih sayang yang mendalam dan komitmen masih tetap ada. Companionate love umumnya merupakan hubungan antara Anda dengan seseorang yang hidup bersama, tetapi tanpa hasrat seksual atau fisik. Ini lebih kuat dari persahabatan karena dalam hubungan ini ada unsur komitmen. Salah satu contoh cinta yang ada dalam sebuah keluarga adalah bentuk companionate love, juga mereka yang menghabiskan banyak waktu bersama namun tidak ada hubungan seksual dan gairah disana. ~> No Passion, but still heve commitment and intimacy (pasangan mesra kakek nenek)
6. Cinta bodoh (Fatuous love) dapat dicontohkan saat hubungan dalam kerenggangan,
di mana cinta masih ada komitmen dan gairah, tanpa ada pengaruh keintiman seperti keterikatan, kehangatan, dan kedekatan.
7. Cinta yang sempurna (Consummate love) adalah bentuk lengkap dari sebuah cinta. Ini adalah tipe yang ideal dan banyak orang ingin mencapainya. 
Sternberg mengingatkan, mempertahankan cinta yang sempurna mungkin lebih sulit daripada mencapainya
Cinta yang sempurna mungkin tidak permanen. Misalnya, jika gairah hilang dari waktu ke waktu, mungkin berubah menjadi cinta companionate.
Keseimbangan antara tiga aspek Sternberg yaitu intimacy, passion dan commitment dalam cinta cenderung bergeser dan dinamis. Pengetahuan tentang aspek cinta dapat membantu pasangan menghindari masalah dalam hubungan mereka. 
Maka dari itu Cinta Sempurna harus diusahakan, dipupuk terus menerus. Dipelihara agar jangan sampai layu, bahkan mati.
Cinta Sejati
Definisi : Menurut Abraham Maslow, salah seorang tokoh psikologi terkemuka, cinta sejati itu ada. Cinta sejati adalah ketika kita mencintai diri orang lain apa adanya, tidak adanya kebutuhan terhadap cinta, dan tidak mencintai diri sendiri. ~~> Unconditional Love.  = Tulus
Cirinya: Tidak perlu susah payah dalam memelihara Cinta Sempurna (spt yg dijelaskan di atas).  Mudah utk memeliharanya, krn satu sama lain memiliki kebutuhan untuk itu. Saling butuh satu sama lain lebih tinggi dari saling cinta satu sama lain. Butuh disini dlm pengertian Psikologis, Mentally, psikis. Krn kita tau dengan adanya dia membuat kita menjadi manusia/org yg lebih baik (in the rasional way). 
Butuh untuk bahagia bersamanya ~~~> lihat Ciri2 Cinta Sejati
Dan cinta sejati itu gak semua org bisa nemuinnya dlm hidup di dumia (utk cinta romantic), Hanya org2 yang senang dlm menyempurnakan dirinya saja yg bakal bs nemuin cinta sejati-nya. Artinya hanya org2 yg punya motto "Selalu belajar dan berusaha untuk menjadi pribadi yg lebih baik (scr personality, mentally, psikologis), dan yg gak egois" yg bakal menemukannya. ~~~> untuk cinta romantic 
Tapi, pada dasarnya semua manusia memiliki cinta sejati itu:
1. Cinta ibu pada anaknya
2. Cinta Tuhan ~~> ini yg tertinggin yg harus disadari supaya kita bisa dapetin cinta sejati yg romantic
Dan Cinta itu bs dikatakan Sejati (untuk cinta romantic), diujinya bukan di luar hubungan pernikahan ~~> ketika satu rumah, tinggal bersama, jangka panjang hidup bersama ~~~> bagaimana memelihara 3 aspek dlm cinta agar sll terjaga kesempurnaannya, energinya. Hanya bisa diuji dlm ikatan pernikahan (kehidupan rumah tangga) bukan hubungan yg lain. 
Bukankah hal yg tidak baik utk menguji Gairah/passion di luar hubungan yg sah/resmi/pernikahan?
Cinta sejati Romantic: cinta sejati itu adl ketika kita cinta sso kita menjadi lebih dekat dg kebaikan2 dlm hidup -- dekat dg Tuhan (be a better person everyday, forever) ~~> gairah pun akan sll ada, dan tdk masalah ketika tdk dipenuhi/dicukupi krn tiap hari kita dikejutkan dg hal2 baikmdarinya utk kita

Definisi Selingkuh

selingkuh /se·ling·kuh/1 suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong; 2 suka menggelapkan uang; korup; 3 suka menyeleweng;
khianat /khi·a·nat/n perbuatan tidak setia; tipu daya; perbuatan yg bertentangan dengan janji: jangan sekali-kali berbuat –;

Bentuk Perselingkuhan

Ketidaksetiaan (infidelity) terhadap pasangan resmi yang halal, ada dua macam:
  1. Physical Infidelity/Physical Affair: Ketidaksetiaan yang melibatkan kontak dan kedekatan secara fisik (menjamah, memegang, meraba, berciuman), bahkan hingga menghantarkan pelakunya ke jenjang hubungan biologis (berzina/adultery).
  2. Emotional Infidelity/Emotional Affair: Ketidaksetiaan yang hanya melibatkan keintiman secara emosional.
Contohnya :
  1. Mengungkapkan kata-kata mesra/sayang/cinta kepada lawan jenis yang bukan pasangan halal,
  2. Sexting (mengirimkan pesan yang berisi pembicaraan tidak senonoh yang menjurus kepada hubungan biologis, atau mengirimkan gambar vulgar yang bermuatan sexual) lewat media apapun bentuknya
  3. Komunikasi intensif yang melibatkan perasaan. Seperti berbagi perasaan dengan lawan jenis tentang ketakutan; harapan; mimpi. Hanya untuk sekadar berbagi dan itu dilandasi karena perasaan dekat dengan si dia (Jadi jika curhatnya itu bertujuan untuk meminta solusi kepada ustadz dan dilakukan seperlunya, maka itu tidak dikatakan selingkuh emosional insya Allah).
  4. Termasuk bentuk pengkhianatan gaya ini adalah menyalurkan emosional berupa perhatian khusus, kasih sayang, cinta, dalam bingkai romantisme pada lawan jenis yang bukan menjadi pasangan resminya. Emotional infidelity/emotional affair ini dapat memicu potensi perselingkuhan fisik.[4] 
Banyak orang mengira bahwa emotional affair/ketidaksetiaaan emosional bukanlah termasuk jenis pengkhianatan, karena tidak melibatkan aspek fisik. Akibatnya, para pelakunya nampak asyik-asyik saja, bahkan tanpa rasa bersalah kepada pasangannya yang sah ketika melakukannya. Mereka berpikir, “Toh kami tidak melakukan kontak fisik… kami tidak melakukan hubungan suami istri… kami hanya sebatas teman saja”, atau “Kami hanya rekan kerja saja, tidak lebih dari itu”. 
Akan tetapi, ketahuilah bahwa berdua-duaan di dunia maya baik lewat FB; BBM; Twitter; WA, atau media apapun bentuknya dalam rangka menyalurkan perasaan sayang/cinta/kemesraan/perhatian khusus ala “TTM” (Teman Tapi Mesra), mengirimkan hadiah, atau perlakuan romantisme lainnya bukan kepada pasangan halal, curhat tentang zona pribadi kepada lawan jenis yang tidak halal dengan dilandasi adanya perasaan khusus… maka ini juga termasuk tindak perselingkuhan meskipun levelnya belum setinggi selingkuh fisik. Jika benar itu memang teman biasa, kenapa bisa sampai sebegitunya?


Hukum Selingkuh

Melakukan perselingkuhan sama artinya dengan melakukan pengkhianatan. Kendati perselingkuhan yang dilakukan hanya sebatas ketidaksetiaan emosional, berhati-hatilah terhadap salah satu bentuk zina karena dengan perbuatan tersebut pelakunya bisa juga melakukan zina hati. Padahal, mendekati zina saja sudah tidak boleh, apalagi melakukannya. Terlebih lagi jika perselingkuhannya menghantarkan kepada sebenar-benarnya zina (zina kemaluan).
Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنَا، أَدْرَكَ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ، فَزِنَا العَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا اللِّسَانِ المَنْطِقُ، والقلب تَمَنَّى وَتَشْتَهِي، وَالفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ كُلَّهُ وَيُكَذِّبُهُ
Sesungguhnya Allah menetapkan bagian zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari. Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluanlah yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita tentang mimpinya, menyebutkan beberapa hukuman yang Allah berikan kepada manusia karena pelanggaran mereka yang beraneka ragam, diantaranya,
فانطلقنا فأتينا على مثل التنور – قال فأحسب أنه كان يقول – فإذا فيه لغط وأصوات – قال – فاطلعنا فيه ، فإذا فيه رجال ونساء عراة ، وإذا هم يأتيهم لهب من أسفل منهم ، فإذا أتاهم ذلك اللهب ضوضوا – قال – قلت لهما ما هؤلاء قال قالا لى انطلق انطلق …
و” أما الرجال والنساء العراة الذين في مثل بناء التنور فإنهم الزناة والزوان
“Kemudian kami berlalu, lalu sampai pada sebuah bangunan seperti tungku pembakaran.” Perawi hadits berkata, “Sepertinya beliau juga bersabda, ‘Tiba-tiba aku mendengar suara gaduh dan teriakan.’” Beliau melanjutkan, “Kemudian aku menengoknya, lalu aku dapati di dalamnya laki-laki dan perempuan yang telanjang. Tiba-tiba mereka didatangi nyala api dari bawah mereka, mereka pun berteriak-teriak.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku bertanya (pada Jibril dan Mika’il), ‘Siapa mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Adapun laki-laki dan perempuan yang berada di tempat seperti tungku pembakaran, mereka adalah para pezina.’ (HR.Al-Bukhari no.7047).
Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرْفَعُ لَهُ بِقَدْرِ غَدْرِهِ أَلاَ وَلاَ غَادِرَ أَعْظَمُ غَدْرًا مِنْ أَمِيرِ عَامَّةٍ
Di Hari Kiamat kelak setiap pengkhianat akan membawa bendera yang dikibarkannya tinggi-tinggi sesuai dengan pengkhianatannya. Ketahuilah, tak ada pengkhianatan yang lebih besar daripada pengkhianatan seorang penguasa terhadap rakyatnya.” (HR. Muslim).

Pemicu Perselingkuhan

Banyak sekali faktor yang memicu aksi ini tercipta, entah karena faktor internal, eksternal, atau sosial. Beberapa faktor yang banyak menjadi biang keladi tercipta dan tersebarnya perselingkuhan adalah:
1. Minimnya pemahaman beragama dan muraaqabatullaah (merasa diawasi oleh Allah).
Seseorang yang memiliki ilmu agama dan mengamalkan ilmunya, orang yang bertakwa, lagi sadar dan waspada, tentunya mengetahui bahwa ada malaikat pencatat amal yang senantiasa menuliskan segala tindakan yang dia perbuat dalam catatan mereka, dan ada Allah yang senantiasa terjaga, tidak pernah tidur, dan tidak pernah lalai dalam mengawasi segala gerak-geriknya dari atas ‘Arsy sana.
Dia sadar, bahwa segala perbuatannya itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan seluruh makhluk ketika hari pembalasan tiba. Oleh karena itu dia berusaha menjaga tindak-tanduknya agar berada dalam lini koridor syariat karena dia memahami bahwa dari atas ‘Arsy-Nya, Allah dapat melihat segala hal yang nampak dan tersembunyi dari makhluk ciptaan-Nya, dan dia juga mengerti bahwa ada balasan atas apa yang telah dikerjakannya di dunia, berupa surga dan neraka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ
“Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang dikerjakan, tetapi merekalah yang akan ditanya.” (QS. Al-Anbiya’: 23).
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (QS. Al-Isra’: 36).
Bandingkan keadaan di atas dengan orang yang minim pemahaman agama. Yang terjadi adalah: dia akan merasa enak-enak saja memandang, mendengar, mencium, menjamah sesuatu yang tidak halal baginya. Dia dengan tanpa rasa berdosa, berbuat maksiat dan zina dengan berbagai variannya. Melakukan kedurhakaan pada Allah tanpa mengingat mati, siksa kubur, hari pembalasan, dan adanya balasan Allah berupa surga-neraka. Dia merasa santai-santai saja berkubang dalam maksiat dan dosa. Aduhai… kita lihat bukan, betapa jauh perbedaan di antara keduanya.
2. Minimnya komitmen berumah tangga dan kedewasaan berpikir dalam mempertahankan pernikahan.
Kurang matangnya pola pikir seseorang mengenai konsep rumah tangga, juga mengambil peran yang besar dalam memicu perselingkuhan. Ia tidak mau terlalu dibebani dan terikat dengan tanggung jawab serta konsekuensi dalam komitmen berumah tangga. Dalam pikirannya, pernikahan tidak lain hanya sebatas ajang penyaluran nafsu biologis tanpa diiringi adanya hak dan kewajiban yang harus ditunaikan dalam rumah tangga. Walhasil, dia hanya mau “enak-enakan” saja dan “bermain-main” sebagaimana kondisinya ketika berada dalam masa lajangnya.
3. Pergaulan bebas antara laki-laki dan wanita.
Adanya ikhtilath (campur baur antara lelaki dan wanita) di manapun terlebih di kantor, semakin membuka ruang gerak perselingkuhan. Betapa banyak percikan perselingkuhan tercipta dari obrolan ringan antara rekan sejawat, dilanjutkan saling curhat tentang masalah rumah tangga, lalu timbul perasaan iba/kasihan/simpatik, hingga tumbuh benih-benih cinta berdasarkan nafsu di dalam jiwa. Belum lagi dibarengi pergi atau makan bersama, tugas ke luar kantor bersama, lalu klimaksnya adalah bergumul di ranjang bersama. Wal’iyadzubillah.
Tidak beda halnya dengan pelaku perselingkuhan di dunia maya, yang biasanya memulai perselingkuhannya dengan saling sapa, lempar canda di komentar, atau saling like status, berlanjut mojok asyik masyuk di inbox Facebook; BBM; Whatsapp atau media lainnya.
4. Kurang tercapainya kepuasan dalam perkawinan (marital disatisfaction).
Setiap insan, tentu memiliki keinginan yang dia harapkan dari pasangan. Entah keinginan tersebut berhubungan dengan kondisi fisik pasangan (kepuasan lahir), atau keinginan terpenuhinya kebutuhan yang berkaitan dengan perasaan (kepuasan batin). Apabila kebutuhan tersebut tidak bisa tercapai dalam suatu perkawinan, maka kondisi ini akan memicu kurangnya kepuasan dalam perkawinan.
Ketika tidak ada komunikasi efektif dan media saling memahami yang terjalin di antara pasutri, perasaan kurang puas yang dibiarkan berlarut-larut ini tentu akan menimbulkan kekecewaan dalam diri pasangan yang merasa dirugikan. Saat itulah pasangan yang merasa dikecewakan dan kurang mendapatkan kepuasan -serta kurang beriman dan bertakwa- ini akan mencarinya di luar kehidupan pernikahan, yang terbingkai dalam kerangka perselingkuhan.
Pasutri yang mengenyam kebahagiaan dan meraih kepuasan dalam pernikahan pun ada yang berselingkuh, apalagi yang memang kurang mendapat kepuasan dalam perkawinan. Sebenarnya ada banyak penyebab perselingkuhan akibat adanya rasa kurangnya kepuasan dalam suatu perkawinan. Beberapa hal yang bisa memicu kurangnya kepuasan dalam rumah tangga adalah: fisik pasangan kurang menarik seperti sedia kala sehingga cinta pun berkurang, kurang terpenuhinya kepuasan biologis, kurang perhatian dan pengertian dari pasangan, kurang kasih sayang dari pasangan, kurang mendapat penghargaan dari pasangan, akhlak pasangan yang kurang baik, ketidakcocokan dalam visi; misi; prinsip hidup (Insya Allah untuk poin ini akan dijadikan bahasan tersendiri).
5. Kepribadian narsistik (Narcissistic Personal Disorder/NPD).
Penderita NPD sebenarnya justru memiliki rasa penghargaan diri yang rendah, sehingga dia mencari pengakuan, pujian dan penghargaan dari orang lain. Ini dapat menjadi pemicu perselingkuhan karena dia ingin sebanyak mungkin diakui, dipuji, dan diangkat harga dirinya oleh orang lain. [5]
6. Tidak menundukkan pandangan.
Dari mana datangnya lintah… dari sawah turun ke kali. Dari mana datangnya cinta… dari mata turun ke hati. Mata ibarat duta, sedangkan hati sebagai rajanya. Betapa banyak cinta itu bermula, hanya karena pandangan mata yang sungguh menggoda. Hingga lambat laun bergerak, menjalar, dan mengakar di dalam dada.
7. Ada “dayyuts” di rumah Anda.
Dayyuts: pria yang tidak memiliki rasa cemburu, terlebih cemburu yang syar’i (cemburu jika keluarganya melakukan perbuatan kemungkaran).
8. Bertebaran wanita yang bertabarruj.
Memperlihatkan aurat yang seharusnya ditutup dan perhiasan yang seharusnya tidak boleh tampak. Termasuk di dalamnya mengenakan parfum yang baunya tajam hingga bisa tercium kemana-mana, terlebih dengan gayanya yang seronok.
9. Bosan.
Perkawinan yang telah berlangsung lama, disertai dengan kesibukan dan aktivitas yang relatif bersifat monoton begitu saja sehari-harinya, dapat menimbulkan kebosanan bagi jiwa dan cinta. Ibarat “Bertemu muka itu lagi…itu lagi. Kamu terus…kamu terus… bosan saya jadinya.“ . Kebosanan ini akan memicu seseorang untuk mencari pergantian suasana lain yang tidak terdapat dalam kehidupan perkawinan dengan pasangan sahnya. Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan reformasi cinta dengan memperbaharui perkawinan Anda dan melakukan penyegaran cinta dalam hidup berumah tangga.
10. Pelarian dari tekanan masalah dalam rumah tangga.
Pertengkaran, himpitan beban kehidupan, konflik rumah tangga, tuntutan pekerjaan, dan seabrek stressor (penyebab stres) kerapkali membuat seseorang mencari pelarian sekejap dari masalahnya. Alih-alih mendinginkan pikiran, merenung, dan mencari jalan keluar, orang-orang seperti ini malah mencari kesenangan semu di balik topeng sandiwara perselingkuhan. Pilihan bertindak semacam ini adalah dampak sampingan dari tipe pribadi yang kurang komitmen terhadap syariat, kurang matang, dan kurang memiliki komitmen tinggi dalam menjalin hubungan rumah tangga.
Kalaulah dia merupakan pribadi shalih yang matang dan berkomitmen tinggi dalam rumah tangga, dia akan berusaha menyelesaikan dan mencari pemecahan atas masalah yang dihadapinya. Dia akan mencoba mencari akar persoalan, mengurai satu persatu simpul benang permasalahan hingga lama kelamaan benang itu kembali terurai dengan baik dan sempurna sesuai dengan syariat. Bukan malah mencari jalan pintas yang praktis, untuk sekadar rehat sejenak dari pusaran masalah rumah tangga.
Selingkuh bukanlah solusi dalam menangani masalah dan stress yang Anda derita. Bahkan dengan selingkuh tersebut, seperti halnya Anda ingin keluar dari cengkraman mulut buaya, namun Anda justru masuk ke dalam kandang singa.
11. Iseng dan ingin mencoba sesuatu yang baru/tantangan baru di luar pernikahan.
12. Trauma dan luka hati masa lalu yang menyebabkan seseorang mengalami masalah dalam kedekatan hubungan dengan pasangan (intimacy disorder).

Solusi

  1. Ikhlas melakukan segala sesuatu hanya untuk mencari ridha Allah. Dengan adanya niat ikhlas ini, seorang hamba akan berusaha sebaik mungkin menjalankan syariat demi mencapai ridha Illahi.
  2. Menikahlah dengan seseorang yang bertakwa, bagus pemahaman agamanya dan gigih dalam mengamalkan apa yang sudah diketahuinya. Jadi bukan hanya sosok yang dikatakan berilmu saja, tapi kurang dalam segi pengamalannya. Dia memiliki akidah dan pemahaman agama yang lurus, akhlak yang baik, menjaga ‘iffah-nya dengan tidak bemudah-mudahan berhubungan dengan lawan jenis, dengan media apapun bentuknya. Sosok yang demikian niscaya bisa mengurangi resiko terjadinya perselingkuhan di rumah tangga insya Allah.
  3. Tuntutlah ilmu syariat dan beramallah dengannya. Ilmu tanpa amal, itu sama saja tidak ada artinya, karena buah dari ilmu adalah amal. Perteballah ketakwaan dan muraaqabatullaah(perasaan senantiasa diawasi oleh Allah)
  4. Bergaulah dengan teman-teman yang shalih.
  5. Camkan satu aturan paten: Jangan sekali-kali (garis bawahi dan cetak tebal) membuka kesempatan curhat lawan jenis dalam sesi privat. Kalau mau curhat, maka lakukanlah sesama jenis saja. Kalaupun kepepet harus meminta kepada lawan jenis, dalam hal ini sering terjadi pada ustadz, maka cukupkanlah pembicaraan seperlunya saja. Tidak usah bertele-tele membicarakan hal yang sama sekali tidak mendesak dan tidak perlu. Begitu pula, jangan berdua-duaan/mojok dengan lawan jenis di tempat yang sepi dan tersembunyi baik dalam dunia maya atau nyata.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,لا يخلون أحدكم بامرأة فإن الشيطان ثالثهما
    Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat (berdua-duaan dan tersembunyi dari pandangan khalayak –pen) dengan seorang wanita karena sesungguhnya syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua.” (HR. Ahmad 1/119, An-Nasa’i).
  6. Hindari ikhtilath (campur baur antara lelaki dan perempuan).
  7. Tundukkan pandangan. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ * وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ
    Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya‘” (QS. An-Nur: 30-31).
    Dengan menundukkan pandangan, maka kita hanya mencukupkan diri pada pasangan halal kita, dan menganggap bahwa dia yang paling baik, cantik/tampan.
  8. Rajin membaca dzikir pagi petang, dan dzikir yang terkait dengan waktu/tempat/kondisi yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  9. Perbaiki shalat Anda. Jika Anda shalat dengan sempurna dan khusyuk, niscaya atas sebab shalat tersebut dapat mencegah Anda dari perbuatan keji dan munkar.
  10. Menjalin komunikasi efektif yang dilandasi niat ikhlas karena Allah, disertai dengan kedewasaan berpikir, kemauan untuk memahami pasangan termasuk perbedaan karakteristik mendasar antara pria dan wanita, dan kebijaksanaan masing-masing pasangan dalam mengambil tindakan ataupun keputusan di kehidupan rumah tangga.
  11. Bersikap terbuka dan jujur kepada pasangan.
  12. Perbaharui nikah Anda dengan romantisme pasutri yang telah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamterapkan beserta ummahatul mu’minin radhiyallahu ‘anhunna.
  13. Bagi wanita: tutuplah aurat dengan sempurna dan jangan bertabarruj di hadapan lelaki bukan mahram. Berkatalah tegas dan lugas di hadapan lawan jenis, dan bukan dengan nada manja, dibuat-buat, yang diiringi dengan canda tawa.
  14. Ingat bahwa الْجَزَاءُ مِنْ جِنْسِ الْعَمَلِ (balasan yang didapatkan oleh seseorang itu tergantung amal perbuatannya).
Bagi pihak yang diselingkuhi: pengkhianatan atau lunturnya cinta pasangan Anda terhadap Anda, bisa jadi akibat perbuatan dosa yang Anda lakukan. Maka introspeksi dirilah…
Bagi pihak yang berselingkuh: ketika Anda berselingkuh, bisa jadi pada akhirnya Anda lebih mengedepankan selingkuhan Anda daripada pasangan Anda. Tatkala perasaan Anda sudah sedemikian dalam dan kuatnya, bisa jadi selingkuhan Anda itu malah menyelingkuhi Anda sembari menyalahgunakan kepercayaan, cinta, bahkan materi yang Anda berikan baginya. Inilah bentuk hukuman Allah bagi Anda semasa di dunia, karena perbuatan yang Anda lakukan terhadap pasangan halal Anda.
Bagaimana jika hubungan gelap itu sudah terjadi?
  1. Apabila pasangan Anda sudah benar-benar bertaubat dengan taubat nashuha (taubat yang sebenar-benarnya), bukan hanya “taubat sambal”, untuk berjanji kembali ke jalan yang benar dan tidak akan pernah mengulanginya, maka tidak mengapa jika Anda memaafkannya dan tetap mempertahankan rumah tangga yang telah Anda bina. Pun juga tidak apa jika Anda menceraikannya meski dia telah bertaubat. Pertimbangannya adalah manakah yang lebih bermashlahat bagi Anda, menceraikan atau mempertahankannya.
  2. Jika pasangan yang selingkuh adalah seorang suami, yang belum cukup tertundukkan hasratnya dengan satu orang istri saja, kemudian dia seorang lelaki yang memiliki kemampuan untuk berpoligami dan bertindak adil, maka poligami merupakan suatu jalan keluar yang bisa diambil.
  3. Ketika pasangan Anda ternyata masih terjatuh pada beberapa kesalahan yang sama, dia belum bertaubat: Ceraikanlah dia, kemudian bersabarlah, bersikaplah ridha atas segala yang Allah tetapkan bagi diri Anda, dan carilah pasangan yang baik agama dan akhlaknya. Mudah-mudahan Allah menggantikan pasangan yang jauh lebih baik dari pasangan Anda sebelumnya.

Senin, 04 Mei 2020

BERFIKIR POSITIF DI SAAT PANDEMI

BERFIKIR POSITIF DI SAAT PANDEMI
Oleh: Dian Fitriaswaty




Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Teman-teman yang dirahmati Allah swt, apa kabar? Semoga selalu berada dalam kondisi sehat, penuh rasa syukur dan kenikmatan menjalankan amal ibadah padaNya.. semoga Al Quran dan segala bentuk kegiatan yang mengaplikasikan ketaatan padaNya adalah menjadi obat terbaik, penyembuh terbaik, penghibur terbaik, pelipur lara terbaik dan cahaya penerang di segala bentuk kegelapan di kehidupan yang fana ini. Semoga keimanan dan ketaqwaan adalah sumber kebahagiaan kita semua selama menjalani masa-masa krisis karena wabah corona yg dialami hampir seluruh penduduk Bumi saat ini.

Kawan-kawan yang saya sayangi karena Allah, sudah sebulan lebih sejak himbauan untuk berdiam diri di rumah di dengungkan oleh pemerintah untuk kita jalani hingga hari ini. Adakah yang sudah merasakan bosan? atau Adakah yang mulai merasa resah tentang apa yang terjadi esok hari? tentang bagaimana dengan pemenuhan kebutuhan sehari - hari, adakah yang cemas dan khawatir akan pemenuhan kebutuhan pokok, sandang dan pangan bagi seluruh anggota keluarga? atau.. adakah yang mengalami ketakutan berlebih tentang apakah dirinya bisa tertular virus corona atau adakah yang mengalami psikosomatis karena overpressure tentang kecemasannya terkait pandemik corona ini? sehingga mengalami gejala flu, batuk, demam yang sebetulnya bukan menjurus ke arah Virus Corona namun karena sugesti pribadi yang berlebih terhadap penyakit ini dan hal tersebut sangat mengganggu hidup anda saat ini.

Tentu jika segala keluhan yg saya sebut tadi terjadi pada diri anda, maka semoga tulisan saya ini bisa menjadi sarana penyembuh segala jenis keresahan yang anda alami. Mudah-mudahan pertolongan Allah akan selalu ada untuk kita semua. Aamiin Allahumma Aamiin.

Ukhty fillah dan semua pembaca tulisan ini, ada sebuah hadist yang sering terngiang - ngiang di benak saya, terutama ketika saya menjalankan profesi saya sebagai Psikolog dimana keseharian saya adalah menerima klien dengan latar belakang kondisi mengalami peristiwa buruk di dalam kehidupannya, mengalami musibah dalam hidupnya, dan itu menjadi penyebab gangguan psikologis yang dialaminya. 

Hadist tersebut berbunyi:

"Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan maka ditimpakan ujianpadanya.”  (HR. Bukhari)

Lalu dilengkapi dengan hadist tambahan seperti berikut ini:

Jika Allah mencintai seorang hamba maka Allah berikan cobaan baginya. Dan jika Allah mencintainya dengan kecintaan yang sangat maka Allah akan mengujinya.”
(Baqir al-Majlisi, Bihar al-Anwar 81 : 188 ;Kanz al-‘Ummal hadits ke : 30793)

Dalam 2 hadist tersebut, kita pahami bahwa ternyata Ujian atau Cobaan itu adalah bentuk dari kasih sayang Allah kepada hamba - hambaNya yang terpilih. Karena, ketika seorang hamba mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan atau yang tidak dia harapkan (ujian/cobaan) itu adalah tanda bahwa Allah swt sedang memperdulikan kebaikan untuk hidupnya, selama di dunia dan tentu saja untuk tujuan utama yaitu kehidupan di akhirat kelak.

Maka, teringat kembali hadist yang menegaskan hal tersebut:
Dari Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu , beliau menuturkan:
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya.

Tatkala dia berhasil menemukan bayinya di antara tawanan itu, maka dia pun memeluknya erat-erat ke tubuhnya dan menyusuinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada kami,
“Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?”
Kami menjawab, “Tidak mungkin, demi Allah. Sementara dia sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya.”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” 
(HR. Bukhari dan Muslim)

Mari kita renungkan hadist-hadist tersebut. Anda-anda yang saat ini menjadi seorang ibu, atau seorang pendidik, pengasuh yang sangat peduli pada anak didik yang di asuhnya, entah anda adalah seorang Guru, Pelatih, Coach, Pemimpin sebuah organisasi, kelompok, atau bahkan lebih besar dari itu.. coba renungkan makna hadist di atas.

Sebagai seorang Pendidik, ketika anda menginginkan kebaikan untuk anak didik anda karena betapa anda sangat menyayanginya, maka anda akan memberikan kepada mereka sarana dan fasilitas untuk Belajar agar tumbuh menjadi pribadi terbaik yang Anda Tahu itu akan membuatnya selamat, membuatnya aman, membuatnya menang, membuatnya sukses, membuatnya bahagia dalam arti sebenarnya. 

Sebagai seorang Pendidik yang peduli dan menyayangi anak didiknya anda tentu bakal melakukan hal seperti seorang ibu yang di dalam hadist tersebut, tidak mungkin tega melemparkan anak nya ke dalam api dimana hal tersebut menjadi perumpaan siksaan dan penderitaan yang sebenarnya, yaitu di kelak kehidupan akhirat berupa siksaan api neraka.

Begitupun Allah, seperti yang dijelaskan pada hadist di atas bahwa kasih sayang Allah kepada hamba-hambanya melebihi kasih sayang seorang ibu pada anaknya. Dan itu berarti Allah swt tidak akan mungkin tega membiarkan hamba-hamba yang dikasihiNya berada dalam arah dan jalan menuju akhir kesengsaraan, yaitu api neraka.

Dalam kajian parenting, metode mendidik dan mengasuh anak yang terbaik adalah dengan menumbuhkan kemandirian dan rasa tanggung jawab serta kemampuan untuk mengontrol diri (mengelola emosi dan melatih berfikir logis) agar tiap keputusan dan langkah kaki di hidupnya bukan dibuat berdasarkan emosi, namun karena pertimbangan akal yg matang. Disamping itu yang sangat utama adalah mengajarkan mereka tentang hakekat budi pekerti yang mulia.

Kemampuan relasi sosial adalah juga skill penting yang harus diajarkan kepada anak agar nantinya dia bisa memiliki banyak pengalaman bertemu dengan berbagai karakter manusia dan masalah-masalah yang melingkupinya. Hingga akhirnya mereka belajar berbagai pengalaman kehidupan, baik yang positif maupun negatif. Tujuan akhirnya adalah menjadikan mereka manusia yang mampu beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan. Menjadikan mereka manusia yang mampu Survive dalam menghadapi berbagai jenis rintangan.

Dan untuk menumbuhkan itu semua, tugas pendidik adalah sebagai pembimbing, fasilitator yang menyediakan mereka arena untuk bisa beradaptasi dan survive secara mandiri, menyelesaikan berbagai tantangan dan rintangan dalam kehidupan sehingga akhirnya apa yg para pendidik harapkan bahwa mereka akan muncul sebagai Pemenang akan terwujud di akhir tugas mendidik.

Maka Pendidik yang baik adalah yang memberikan kesempatan anak didiknya merasakan pahit perih nya kehidupan, agar anak didiknya belajar tentang kebijaksanaan, kemandirian menyelesaikan permasalahan dan tanggungjawab menyelesaikan setiap tugas, amanah dan kewajiban2nya.

Anak tidak akan mengerti bahayanya berlari lari di lantai licin jika belum pernah merasakan dampak buruk dari perilakunya berupa terjatuh dan merasakan sakit ketika jatuh. Dengan pengalaman jatuh dan sakitnya anak belajar sesuatu untuk lain kali lebih bertindak hati2.

Seringnya jatuh, sakit, kegagalan adalah pelajaran paling berharga untuk kita di dalam proses meraih kemenangan dan kebahagiaan. Bahkan, Kebijaksanaan hanya bisa didapat dari manusia yang sudah banyak merasakan pahit getirnya kehidupan.

Dan setiap ujung ikhtiar pembelajaran adalah Pasti .. sebuah Penemuan.. penemuan terhadap Kebenaran Hakiki.. tentang hakihat kehidupan dan tentang Allah swt sebagai Maha Raja yang paling berkuasa di seluruh alam raya.

Jika kita belajar tentang ilmu Tauhid, kita akan mengenal Tauhid Rububiyah, dimana Allah swt, Tuhan semesta alam yang Maha Ar Rahman dan Ar Rahiim nya disamping adalah merupakan Pencipta, Penjamin Rezeki dan Pengatur, Allah juga adalah seorang Pendidik/Pengajar/Murrobbi terbaik terhadap hamba2Nya. Dimana dalam bahasan sebelumnya kita bicara tentang seperti apa itu Pendidik yang baik, maka Allah PASTI sangat sempurna memenuhi kriteria Pendidik yang baik. Maha Suci Allah dari segala keburukan, kelemahan, keterbatasan dan kekurangan.

Maka, pada ujungnya yang sangat kita rasakan sebagai yang di didik dari semua hal yang dilalui dari proses pembelajaran adalah: Ujian demi Ujian untuk menumbuhkan sifat SABAR dan SYUKUR.

Sabar dengan berbagai tantangan dan rintangan --> dibutuhkan keyakinan bahwa untuk bisa meraih hal2 baik semua calon pemenang membutuhkan ditempa ujian tantangan dan rintangan. Maka jika sabar, dengan bertahan untuk terus menghadapinya dengan tetap melangkah maju dan bahkan berlari, menahan segala sakit, luka dan perih dan berhasil mengatasi dan melaluinya, maka kemenangan pun akan bisa diraih.

Syukur dengan tetap bisa menemukan sisi positif dari segala peristiwa yang dialami, bahwa semua pasti ada pembelajaran berharganya, pasti ada hikmahnya. Bahkan setiap goresan luka dan rasa perih adalah jaminan Allah akan gugurnya dosa-dosa kita ketika kita bisa menjalaninya dalam keimanan dan ketaqwaan.


Sejatinya SABAR dan SYUKUR adalah skill utama yang harus dimiliki para pejuang kehidupan untuk bisa Survive menjalani proses meraih kemenangan. 
Dengan memiliki skill SABAR dan SYUKUR maka seolah tidak akan ada masalah yang dinilai berat oleh manusia. Maka manusia akan melalui segala rintang kehidupan dengan 'Biasa' bahkan 'Mensyukurinya'! Karena keyakinannya yang kuat akan apa yang ada dibalik hadirnya ujian, masalah, cobaan dan musibah di dalam hidupnya.
Dan tidaklah hal yang demikian terjadi, kecuali Allah lah yang menganugerahi cahaya petunjuk untuknya. Petunjuk untuk memahami bahwa ujian, cobaan, musibah, luka, kepahitan itu sejatinya adalah bentuk kasih sayang Allah yang menunjukkan bahwa dirinya sedang menerima kebaikan-kebaikan karena Allah mencintainya.
Dan tidaklah manusia diberi petunjuk kecuali ia adalah golongan manusia yang diistimewakan oleh Allah dengan dianugerahi Iman dan Taqwa.
Karena, satu satunya syarat Allah mengizinkan seorang hamba diberi Cahaya Petunjuk adalah karena Keimanan dan Ketaqwaannya.
Seperti yang tercantum dalam kitabullah, Al Quran surat Al-Baqara (2:2 s/d 5)
Bismillahirrahmannirrahiim,
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِ
وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
"Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,
dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat.
Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Maka, seperti yang ditekankan di kalimat terakhir di ayat ke 5 surat Al Baqarah, bahwa orang yang diberi Petunjuk oleh Allah swt adalah orang yang Beruntung. Beruntung karena diizinkan Allah memahami hikmah dibalik setiap peristiwa yang dialaminya, terutama saat ujian dan cobaan datang menerpa.
Beruntung, karena diizinkan dan ditolong Allah untuk bisa menemukan jalan keluar dari segala problematik kehidupan, sehingga setiap moment adalah pembelajaran berharga yang layak disyukuri.
Maka jika kita kaitkan dengan peristiwa wabah Virus Corona ini, seorang yang digolongkan Allah ke dalam golongan orang-orang yang beriman dan bertaqwa maka dia akan mampu melihat sisi baik dari hal ini. Maka dia akan mampu menemukan rasa syukur yang menjadikannya merasa beruntung justru dengan adanya pandemi ini. Maka dia akan menghadapi wabah ini dengan 2 skill utama seorang survival dan pemenang sejati yaitu: SABAR dan SYUKUR.


Mari kita ulas sisi positif dan hal-hal baik yang mampu menjadikan skill SABAR dan SYUKUR kita makin kuat terkait musibah Virus Corona ini.
1. Kesempatan Diri untuk Memperbaiki Kualitas Hubungan dengan Allah
Saya pernah membaca sebuah artikel tentang hubungan antara nama sebuah Kota di China yang mengalami wabah Virus Corona dengan Penyakit umat Akhir Zaman, yairu Cinta Dunia dan Takut Mati.
Seperti yang kita tahu nama kota tersebut adalah 'Wuhan' dan seperti yang juga kita tahu bahwa penyakit Cinta Dunia dan Takut Mati seperti yang disampaikan Rasulullah saw adalah bernama 'Wahn', seperti dalam hadist berikut ini:
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».
Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, shahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud).
Allahu Akbar!
Sesuai janjiNya, Allah akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman tentang hikmah di setiap peristiwa. Maka, jika kita resapi lebih dalam bukannya kebetulan bahwa Allah memilih kota Wuhan yang pengucapannya mirip dengan ketika mengucapkan kata 'Wahn' sebagai awal dari tersebarnya wabah virus corona ini. Dimana Allah seperti sedang menegur keras kita semua tentang Penyakit paling membahayakan untuk umat akhir zaman, yaitu penyakit 'Wahn', Penyakit Cinta Dunia dan Takut Mati yang selama ini tanpa sadar sudah menguasai diri mayoritas manusia sehingga banyak manusia lalai akan keberadaan Allah. Begitu banyak kedzaliman yang terjadi sebelum wabah ini merebak yang dilakukan manusia karena Cinta Dunia dan Takut Mati.
Betapa banyaknya manusia yang melalaikan ketaatan pada Allah swt, mengabaikan hak nya Allah swt untuk diibadahi, mangkir dari kewajiban kita sebagai hamba kepada Rabb nya, karena Cinta Dunia dan Takut Mati.
Mereka tekena penyakit Cinta Dunia karena mengejar pujian manusia, mengejar harta dan posisi mulia di mata manusia. Mereka lupa akan peran maha kuasanya Allah dalam kegagalan dan kemenangan mereka. Seolah tanpa pertolongan Allah dan dengan hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri maka mereka bisa menjadi hebat seperti ambisi dan obsesi mereka.
Mereka terkena penyakit Takut Mati karena mereka mengubur fakta bahwa kematian itu sesuatu yang pasti dan tanpa prediksi, bisa terjadi kapan saja tanpa bisa di negosiasi. Kematian bagi mereka adalah hal yang tidak boleh dibicarakan apalagi dipersiapkan. Mereka berharap tidak akan pernah mati karena menganggap Dunia adalah kehidupan sebenarnya. Karena takut mati mereka bisa melakukan apa saja berkorban apa saja, bahkan menggadaikan keimanan kepada Allah swt adalah hal ringan bagi mereka.
Padahal bagi orang yang beriman mengingat kematian adalah hal yang justru sangat dianjurkan, seperti yang disampaikan baginda Rasulullah saw dalam sebuah hadist seperti berikut ini:
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).
Juga hadist berikut ini:
 Perbanyaklah banyak mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai akan akhirat).” (HR. Ibnu Hibban dan Al Baihaqi, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al Albani).

Maka, mengingat mati adalah tanda kecerdasan manusia seperti yang disampaikan Rasulullah saw dalam hadist di atas. Mengapa demikian? karena dengan mengingat mati manusia mempersiapkan setiap hal selama hidup di dunia agar bisa meraih kesuksesan untuk akhiratnya yg Haq bukan untuk dunia yang semu dan fana. Sehingga letih lelah, kerja kerasnya bukan untuk hal yang sia-sia yaitu dunia. Tapi untuk kehidupan yang sebenarnya yaitu Akhiratnya.

Namun, apa yang terjadi dengan mayoritas manusia? mereka dengan prinsip YOLO (You Only Life Once --> Kamu hanya hidup sekali) tertipu dengan kepalsuan dunia. Menganggap hidup hanya sekali dan itu adalah di dunia, dan meragukan kehidupan berikutnya setelah kematian. Maka mereka berlomba-lomba mengejar dunia dan melalaikan akhirat. Sebuah jerih payah yang dikemudian hari hanya akan disesalinya, seperti yang dijelaskan dalam hadist seperti berikut ini:


Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَـهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ جَمَعَ اللهُ لَهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِـيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَـتْهُ الدُّنْـيَا وَهِـيَ رَاغِمَـةٌ
 Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia mendapat dunia menurut apa yang telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh Azza wa Jalla akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.

Lalu seorang ulama besaar, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
مُحِبُّ الدُّنْيَا لَا يَنْفَكُّ مِنْ ثَلَاثٍ : هَمٌّ لَازِمٌ ، وَتَعَبٌ دَائِمٌ ، وَحَسْرَةٌ لَا تَنْقَضِى.
 Pecinta dunia tidak akan terlepas dari tiga hal : kesedihan (kegelisahan) yang terus-menerus; kecapekan (keletihan) yang berkelanjutan; dan penyesalan yang tidak pernah berhenti.
Ini adalah keburukan yang terbalik dari semua sisi. Juga berarti membalik sesuatu pada posisi yang benar-benar terbalik. Ini sesuai sekali dengan firman Allâh Azza wa Jalla :
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ ﴿١٥﴾ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami  berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh  balasan di akhirat kecuali neraka. Dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” [Hûd/11: 15-16].
2. Kesempatan Diri Untuk Memperbaiki Kualitas Hubungan dengan Keluarga
Efek dari adanya pandemi ini adalah adanya himbauan Social Distancing, dimana semua aktifitas dan kesibukan manusia di luar rumah terhenti untuk mencegah penyebaran virus ini. Maka, banyak kemudian masyarakat pun selama pandemi ini beraktifitas dan melakukan pekerjaan di rumah. Yang sebelumnya sangat sibuk, dan jarang memiliki quality time dengan keluarga, saat ini sejak adanya pandemi ini sebuah keluarga menjadi memiliki waktu luang bersama setiap hari bahkan sepanjang hari. Membangun lagi kedekatan emosi diantara anggota keluarga adalah hal spesial yang bisa dilakukan selama "DiRumahAja". Orangtua yang karena kesibukannya jarang atau bahkan tidak pernah ngobrol dari hati ke hati dengan anaknya atau dengan pasangannya, di momen2 sekarang hal tersebut bisa sangat dilakukan. Saling mendengarkan perasaan dan saling memahami satu sama lain di saat2 ini adalah hal berharga yg bs dilakukan antar anggota keluarga. Maka, diharapkan terrciptalah kekuatan generasi bangsa ini yg lahir dari keluarga2 harmonis dan hangat. Bukankah keluarga adalah tonggak majunya peradaban suatu bangsa?
3. Kesempatan Bumi untuk memperbaiki Dirinya
Beberapa penelitian menemukan efek positif dari adanya pandemi ini ternyata sangat dahsyat pada Bumi kita tercinta. Lapizan ozon yang sebelumnya menipis dan banyak lubang akibat terpapar aktivitas industrialisme manusia yang sudah terlalu berlebihan sehingga merusak tatanan alam kita, kini mulai menbaik kembali. Udara di beberapa kota metropolitan yang sarat akan polusi udara pun mulai terasa bersih hingga di beberapa tempat langit begitu cerah dan memperlihatkan jajaran gunung yang kokoh dan indah. Bukankah kita bisa memaknai semua ini dengan pemahman bahwa, Dampak Allah perintahkan virus corona hadir di Bumi adalah untuk mengistirahatkan Bumi agar bisa me Recharge energinya yg sudah terkuras habis akibat ambisi dan ketamakan manusia yg tidak peduli pada kelestarian alam. Jika Bumi memperbaiki diri, menyembuhkan dirinya bukankah itupun juga untuk keuntungan manusia sebagai penghuni dan khalifah di Bumi? MasyaAllah betapa Allah begitu Ar Rahman Ar Rahiim.. kasih sayangNya begitu dahsyat jika kita mau merenunginya.
Maka saat ini, insyaAllah sudah jelaslah bagi kita apa yang hendak Allah ingatkan kepada kita dengan diizinkannya makhluk bernama Virus Corona ini hidup di Bumi. Bersyukurlah ketika Allah izinkan kita mampu menemukan hikmah di berbagai peristiwa, terutama peristiwa-peristiwa pahit. 
Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)
Imam Al-Munawi berkata dalam Faidhul Qadir, “Keadaan seorang mukmin semuanya itu baik. Hanya didapati hal ini pada seorang mukmin. Seperti itu tidak ditemukan pada orang kafir maupun munafik. Keajaibannya adalah ketika ia diberi kesenangan berupa sehat, keselamatan, harta dan kedudukan, maka ia bersyukur pada Allah atas karunia tersebut. Ia akan dicatat termasuk orang yang bersyukur. Ketika ia ditimpa musibah, ia bersabar. Ia akan dicatat termasuk orang yang bersabar.
Oleh karenanya, selama seseorang itu dibebani syari’at, maka jalan kebaikan selalu terbuka untuknya. Sehingga seorang hamba yang beriman itu berada di antara mendapatkan nikmat yang ia diperintahkan untuk mensyukurinya dan musibah yang ia diperintahkan untuk bersabar.
Maka SYUKUR dan SABAR Adalah 2 skill utama yang dimiliki manusia beriman dimana kata Rasulullah adalah manusia yang paling enak hidupnya.. karena seluruh kondisi di hidupnya mudah disikapi dengan positif, mudah melihat dari sisi positif, karena manusia yang beriman mengenal Allah swt yang Maha Suci.. bersih dari keburukan, kelemaha, kesalahan, kekurangan. Maka jika Allah dari pencipta segala sesuatu, maka mustahil ada yg buruk dari segala sesuatu tersebut. selalu ada hikmah positif dibalik segala sesuatu yg Allah ciptakan.
Dan ini sejalan dengan ilmu psikologi yang mengajarkan bahwa Berfikir Positif adalah kunci kebahagiaan yang membawa manusia pada kesuksesan.
Jadi jika ingin sukses, harus bisa MERASA BAHAGIA dulu. Apa yang harus dilakukan untuk bisa MERASA BAHAGIA?
Yang harus dilakukan untuk merasa bahagia adalah dengan berlatih terus menerus, mengulang ulang utk mengingat HAL HAL BAIK di dalam hidup kita. Memikirkan HANYA YANG BAIK, yang kita suka, yang kita inginkan.
Maka, manusia yang bisa melatih dirinya untuk hanya fokus pada hal2 positif di hidupnya, apapun kondisinya dialah manusia paling beruntung di Bumi. karena dengan mampu fokus pada hal2 positif maka dia akan memelihara RASA BAHAGIA. Dan RASA BAHAGIA lah yang menjadi penentu utama kesuksesan.
Jadi salah kaprah jika Pemahaman umum menyatakan SUKSES DULU baru BAHAGIA. Terbalik! 
Harusnya, BAHAGIA DULU maka KAMU BISA SUKSES! 
Dan kemampuan berfikir positif hanya dimiliki orang - orang yang pandai bersyukur dan bersabar. Ia bisa bersabar karena pandai bersyukur. Maka itulah ciri2 orang beriman seperti yang disampaikan Rasulullah saw dimana semua urusannya serba baik.
Maka ketenangan dan ketentramanlah yang pada akhirnya akan didapatkan manusia yang pandai mengingat ingat hal2 baik, hal2 positif.. dan apakah lagi yang paling baik dan paling positif di hidup kita kalau bukan Allah swt?
Allah swt berfirman, di Qs. Ar Ra'd ayat 28

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Bagaimana cara untuk bisa banyak2 mengingat Allah? Yaitu dengan mengingat ingat kemuliaan2 Allah, kebaikan2 Allah, Perbuatan2 Allah yang agung, ingat nikmat2 Allah, dan semua itu hanya didapat jika kita banyak2 berinteraksi dengan Al Quran (dan Hadist).
Allah berfirman di surat Az-Zumar (39:23)
ٱللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ ٱلْحَدِيثِ كِتَٰبًا مُّتَشَٰبِهًا مَّثَانِىَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهْدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنْ هَادٍ
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk.
MasyaAllah.. Allahu Akbar! 
Allah menjelaskan bahwa perkataan paling baik itu adalah Al Quran, dan dibaca berulang2. Ini sangat sesuai dengan ilmu Berfikir Positif dimana untuk bisa latihan terampil berfikir positif, manusia harus membiasakan diri mengulang ulang perkataan2 baik di pikirannya dan juga secara lisan. Terutama ketika berada dalam kondisi Down (ber emosi negatif = sedih, marah, cemas, takut, dsb).
Para ilmuwan menamakan perilaku mengulang ulang kata2 positif itu dengan sebutan AFIRMASI POSITIF
AFIRMASI POSITIF adalah hal wajib yang butuh dilatihkan semua orang yang ingin terampil BERFIKIR POSITIF. Dengan cara mengulang ulang kata dan kalimat positif kepada dirinya. 
Misalnya di situasi pandemi ini, dimana banyak manusia merasakan emosi negatif (sedih, takut, cemas, dsb), kebanyakan orang tanpa sadar menarik otomatis ketakutan dan kecemasannya dengan memelihara pikiran takut dan cemas tersebut. Pada ada penelitian fisika kuantum yang menjelaskan bahwa energi yang sefrekuensi itu akan saling tarik menarik, saling mendekat satu sama lain. 
Alam semesta memiliki energi, tumbuhan, hewan, manusia, angin, air, api, tanah bahkan benda2 mati dan peristiwa2. Semuanya memiliki Energi. Energi dibagi 2 macam, POSITIF dan NEGATIF.
Energi Positif akan menarik Energi Positif yang sefrekuensi dengannya. Begitu juga Energi Negatif akan menarik Energi Negatif yang sefrekuensi dengannya.
Dan Energi manusia dihasilkan dari CARA DIA BERFIKIR.
Jika Fikirannya dominan POSITIF maka ber Energi Positif lah dia. 
Jika Fikirannya dominan NEGATIF maka ber Energi Negatif lah dia.
dan yang paling utama dari ber efeknya fikiran positif atau negatif yang ada di dalam diri manusia adalah REPETATION yaitu PENGULANGAN. 
Semakin banyak diulang semakin menjadi MIND SET dan semakin diulang semakin menjadi RASA.
MERASA POSITIF atau MERASA NEGATIF.
Ini yang akan sangat mempengaruhi positif negatifnya kehidupan seseorang, dari bagaimana dia MERASA. 
Manusia paling Positif seperti kata Allah melalui Rasulullah adalah manusia beriman, dimana Allah berfirman merkalah manusia paling beruntung. Karena perkaranya serba baik.
Dan Allah memang menjanjikan keberuntungan2 hidup di dunia dan akhirat bagi orang2 beriman dimana memiliki ciri si AHLI SYUKUR dan AHLI SABAR. Maka ia pun mudah MEMAAFKAN, berAKHLAK MULIA, senang MENOLONG, DERMAWAN, dsb (ada banyak dijelaskan ciri2 orang beriman di dalam Al Quran)
Dan bukan hanya itu, ciri yg utama adalah TAAT dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.
Taat pada PETUNJUK ALLAH. Dimana jika Taat maka akan membuat kita beruntung, selamat, menang, bahagia, sejahtera, mudah, sukses, dan kebaikan2 lainnya di Dunia dan terrutama AKHIRAT.
Jadi, ternyata AFIRMASI POSITIF sebagai kunci dasar keberhasilan memiliki keterampilan BERFIKIR POSITIF sejatinya sudah diajarkan Allah 1400 tahun lalu melalui Rasulullah saw.
Yaitu dengan apa?
Dengan perintah BERIBADAH. Dimana IBADAH yang diajarkan kepada umat muslim dilakukan dengan berulang2 baik prilaku maupun perkataan. Dzikrullah (mengingat Allah, dengan menyebut nama2 Allah dan doa2 serta ayat Al Quran) disunnahkan untuk dibaca berulang2 sebanyak mungkin, sesering mungkin. Dan itu adalah perkataan paling baik, paling positif yang ada di muka Bumi atau bajkan alam semesta.
Jadi, sebenarnya untuk bisa memiliki keterampilan berfikir Positif cukup dengan anda menjalankan ketaatan kepada Allah seluruhnya. Dengan istiqomah dan penuh keimanan.
Maka, tidaklah salah jika saya selalu mengatakan di setiap materi Positive Class yang saya bina bahwa sesungguhnya MANUSIA PALING POSITIF DI BUMI ADALAH ORANG ISLAM YANG MENJALANKAN ISLAMNYA DENGAN KAFFAH (seutuhnya).
Maka, berbahagialah dengan dianugerahinya kita Iman Islam saat ini.. semoga istiqomah, selamanya dalam ketaatan kepada Allah swt, RasulNya dan Kepada AlQuranul kareem.. Aamiin Allahumma Aamiin..
Selamat Menikmati Manisnya Beribadah di Bulan Ramadhan.
Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh..
SEKIAN
.
.
Ayo kita latihan Afirmasi!
Pertama yang bisa anda lakukan andalah menuliskan Perasaan dan Pikiran yang dominan anda rasakan saat ini. Tentang apapun.
Contoh:
Pikiran Negatif 1
"Aku merasa cemas selama pandemi ini. Penghasilan menurun, anak2 sepertinya tidak lagi mampu aku cukupi kebutuhannya 2 bulan ke depan. Uang menipis, aku takut anakku sengsara"
Pikiran Negatif 2
"Aku dengar dampak buruk pandemi ini adalah terjadinya chaos, bagaimana jika terjadi huru hara di negeri ini. Kejahatan dimana mana karena banyak orang di PHK, pengangguran membuat mereka nekat berbuat apa saja"
Pikiran Negatif 3
"Sepertinya aku tidak bakal survive di Indonesia. Kinerja pemerintah mengatasi pandemi ini sangat diragukan. Mending aku bunuh diri aja daripada kena corona"
Nah... jika sudah selesai menulis Pikiran Negatifnya, sekarang kita ubah semua kata dan kalimat negatif tersebut menjadi kata2 Positif.
Syaratnya adalah:
"HARUS MENGGUNAKAN KATA2 YANG POSITIF!"
Jadi, HARUS KATA2 positif, bukan makna positif saja tapinKATA KATA nya harus POSITIF.
Contoh:
Pikiran Negatif: "Aku Bodoh" 
Afirmasi positif yang SALAH : "Aku Tidak Bodoh" --> masih mengandung kata2 negatif, yaitu TIDAK dan BODOH meski maknanya Tidak Bodoh adalah Positif.
Afirmasi Positif yang BENAR: "Aku Pintar" --> kata2nya langsung Positif
Paham ya? :)
Sekarang kita latihan mengganti 3 Pikiran Negatif di atas, menjadi Afirmasi Positif.