Rabu, 13 Maret 2013

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEKERASAN GURU TERHADAP MURID DI SEKOLAH


Berdasarkan analisis hasil Konsultasi Anak terhadap Kekerasan Tingkat Nasional yang dilakukan pada tahun 2005 (dalam Adiningsih, 2006), didapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap muridnya. Beberapa faktor penyebab tersebut terangkum dalam 4 (empat) aspek, yaitu aspek dari dalam diri murid, aspek dari dalam diri guru, aspek dari sistem pendidikan, serta aspek kultur masyarakat. Faktor-faktor tersebut antara lain:
  1. Dari dalam diri murid
Murid kurang disiplin, murid kurang sopan, murid meremehkan guru, tidak mentaati peraturan, tidak mengerjakan PR, tidak mengikuti pelajaran, pulang sebelum bel berbunyi, berkelahi, melanggar peraturan sekolah, mengganggu dan mengejek, ribut di kelas, terlambat datang, melanggar tata tertib sekolah, mengganggu teman saat proses belajar menagajar berlangsung, menghilangkan/merusak barang, memanjat pagar, melempar kaca tanpa sengaja, merokok, lupa bawa buku gambar, mengganggu teman, dan mencontek.
  1. Dari dalam diri guru
    1. Kekerasan dilakukan guru terhadap muridnya sebagai alat pendisiplinan instan, sehingga anak dapat berperilaku sesuai dengan harapan guru
    2. Ketidaklayakan guru dalam mengajar dan mendidik dikarenakan intelektualitas guru yang rendah namun dipaksa untuk mengejar target kurikulum
    3. Ketidakmampuan guru dalam mengelola emosi negatif akibat pergulatan hidup yang berat sebagai dampak dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan guru. Hal ini menyebabkan guru mengalami stres saat mengajar di kelas, sehingga menunjukkan perilaku kasar ketika mengajar
    4. Kepribadian authoritarian dari guru.
  2. Dari sistem pendidikan
Terdapatnya relasi kuasa yang tidak seimbang antara guru dengan murid, yang bersumber dari kebijakan dan sistem pendidikan yang menganut ideologi dan kultur hierarkis. Sehingga memunculkan paham, ‘siapa yang struktur hierarkisnya lebih tinggi, dialah yang kuat, sebaliknya siapa yang struktur hierarkisnya lebih rendah, dialah yang lebih lemah. Dalam hal ini struktur hierarkis guru ada di atas murid, sehingga hal ini menimbulkan ketidaksetaraan relasi dan paham kekuasaan yang lebih dari guru terhadap muridnya. Bentuk-bentuk kekerasan yang dilakukan guru terhadap murid merupakan manifestasi dari konteks kekuasaan guru terhadap murid, yang dimaksudkan agar murid merasa takut dan tunduk pada kemauan dan aturan yang dibuat oleh guru sebagai pihak yang lebih berkuasa.
  1. Dari kultur masyarakat
Kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap muridnya seringkali dibenarkan oleh masyarakat bahkan orangtua dari murid karena tindak kekerasan tersebut dianggap merupakan bagian dari proses mendidik anak.

Peace, 3us ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar