FAKTOR PENYEBAB ANAK MENGALAMI MUTISM SELEKTIF
Oleh: Dian Fitriaswaty
1.
MS dihubungkan dengan beberapa faktor penyebab
dan salah satunya adalah kelekatan yang tidak aman antara ibu dengan anak
(Connor, 2002).
2.
Variabel dalam keluarga yang berhubungan dengan
kecemasan sosial termasuk diantaranya overproteksi, kurangnya kehangatan dalam
pengasuhan, dan kelekatan yang tidak aman (Kearney, 2006). Anak yang terlalu
dependen dengan ibu akan sulit menyesuaikan diri di lingkungan sosial yang
tidak ada kehadiran ibu dalam situasi tersebut. Hal ini salah satunya dapat
diindikasikan dari perilaku lekat dan bersembunyi di belakang tubuh ibu yang
biasanya ditunjukkan oleh anak MS.
3.
Faktor genetik dimana salah satu atau kedua
orang tua anak biasanya memiliki karakteristik pemalu dan pendiam, yang memberikan
contoh perilaku diam pada anak (Landreth, 2001). Selain itu, Andersson dkk.
(1998) juga memperoleh data mengenai simtom yang sama yang dialami oleh anggota
keluarga seperti pemalu dan kesulitan berbicara dalam situasi sosial ditemukan
pada 59% kasus MS. Dalam 35,1% kasus, salah satu dari saudara kandung
menunjukkan simtom yang sama. Namun hanya sedikit kasus yang menemukan bahwa
salah satu dari anggota keluarga pernah didiagnosa MS.
4.
Dalam 35,1% kasus ditemukan terdapat gangguan
kesehatan mental dalam salah satu atau lebih anggota keluarga dan yang paling
banyak adalah gangguan depresi. Salah satu atau kedua orangtua anak MS biasanya
(38,5% ibu dan 43,6% ayah) tidak menganggap bahwa simtom MS yang ditunjukkan
oleh anak mereka adalah sesuatu yang serius sehingga harus mencari bantuan dari
tenaga profesional (Andersson dkk., 1998).
5.
Peristiwa yang traumatik juga diduga sebagai
penyebab anak mengalami MS, yaitu sebanyak 36,4% dari kejadian MS pada anak
(Andersson dkk., 1998). Beberapa kejadian traumatik yang dapat menjadi penyebab
munculnya gangguan MS antara lain seperti perceraian orang tua dan kematian
orang terdekat, emigrasi, terjangkit suatu penyakit berat seperti diabetes,
tanggalnya gigi yang menyebabkan kesulitan bicara, dan lahirnya saudara kandung/adik
(Andersson dkk., 1998).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar