Yeni menyebut anak tercintanya sebagai "Gifted"; anak yang dikaruniai kecerdasan dan keistimewaan oleh Tuhan. Satrio kecil adalah seorang anak yang pemberontak, cenderung membangkang, dan tidak suka mengikuti aturan normal anak - anak seusianya.
Tetapi itu tidak kunjung membuat Yeni terpuruk, karena Satrio yang kini sudah menginjak usia 18 tahun, sudah memiliki deretan prestasi. Ia diterima di Institut Kesenian Jakarta tanpa harus menginjak jenjang pendidikan menengah (SMU) terlebih dahulu. Selain itu, ia juga pernah memberikan kuliah di Universitas Indonesia.
Amanah demi amanah yang diberikan Tuhan dapat dijalani dengan baik oleh Yeni meskipun dalam perjalanan ia juga menemukan kerikil - kerikil tajam bahkan sampai ke batu - batu besar yang kerap membuatnya ternganga, tertawa, bahkan terluka.
Setelah mengilhami apa yang terjadi, Yeni berkesimpulan bahwa Tuhan sang empunya segalanya tidak pernah mencobai umatNya melewati batas kemampuan umat itu sendiri. Dengan sabar, fleksibel dan ikhlas dia boleh berjalan melewati semua, menjalani tugasnya sebagai ibu rumah tangga bahkan merawat, membesarkan dan menggandeng tangan Bowo (panggilan untuk Satrio Wibowo) ke arah yang benar.
Oleh karena itulah, Yeni Sahnaz berbagi melalui buku yang ia tulis sendiri dan diberi judul "Gifted". Pengalaman tentang pergumulan hidup menghadapi putranya yang awalnya nampak bagai seekor yang buruk rupa sampai akhirnya semua menjadi indah.
YENI SAHNAZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar