Sabtu, 17 Oktober 2015

MUTISM SELEKTIF Part.4

KATEGORI MUTISM SELEKTIF
Oleh: Dian Fitriaswaty




Utnick (2008) mengklasifikasikan MS menjadi 4 kategori, yaitu:

(a) Mild, anak hanya berkomunikasi dengan keluarga dan beberapa teman saja, anak lebih banyak menggunakan bahasa tubuh dan bahasa (namun tidak lancar) pada seting yang membuatnya kurang nyaman

(b) Moderate, anak berkomunikasi dengan suara bukan kata-kata

(c) Moderate severe, anak berkomunikasi menggunakan bahasa nonverbal (bahasa tubuh, menganggukkan kepala)



(d) Severe, sebenarnya anak mampu berkomunikasi secara nonverbal namun memilih tidak menggunakannya dalam komunikasi dengan orang lain.

MUTISM SELEKTIF Part.3

FAKTOR PENYEBAB ANAK MENGALAMI MUTISM SELEKTIF
Oleh: Dian Fitriaswaty





1.       MS dihubungkan dengan beberapa faktor penyebab dan salah satunya adalah kelekatan yang tidak aman antara ibu dengan anak (Connor, 2002).

2.       Variabel dalam keluarga yang berhubungan dengan kecemasan sosial termasuk diantaranya overproteksi, kurangnya kehangatan dalam pengasuhan, dan kelekatan yang tidak aman (Kearney, 2006). Anak yang terlalu dependen dengan ibu akan sulit menyesuaikan diri di lingkungan sosial yang tidak ada kehadiran ibu dalam situasi tersebut. Hal ini salah satunya dapat diindikasikan dari perilaku lekat dan bersembunyi di belakang tubuh ibu yang biasanya ditunjukkan oleh anak MS.

3.       Faktor genetik dimana salah satu atau kedua orang tua anak biasanya memiliki karakteristik pemalu dan pendiam, yang memberikan contoh perilaku diam pada anak (Landreth, 2001). Selain itu, Andersson dkk. (1998) juga memperoleh data mengenai simtom yang sama yang dialami oleh anggota keluarga seperti pemalu dan kesulitan berbicara dalam situasi sosial ditemukan pada 59% kasus MS. Dalam 35,1% kasus, salah satu dari saudara kandung menunjukkan simtom yang sama. Namun hanya sedikit kasus yang menemukan bahwa salah satu dari anggota keluarga pernah didiagnosa MS.

4.       Dalam 35,1% kasus ditemukan terdapat gangguan kesehatan mental dalam salah satu atau lebih anggota keluarga dan yang paling banyak adalah gangguan depresi. Salah satu atau kedua orangtua anak MS biasanya (38,5% ibu dan 43,6% ayah) tidak menganggap bahwa simtom MS yang ditunjukkan oleh anak mereka adalah sesuatu yang serius sehingga harus mencari bantuan dari tenaga profesional (Andersson dkk., 1998).


5.       Peristiwa yang traumatik juga diduga sebagai penyebab anak mengalami MS, yaitu sebanyak 36,4% dari kejadian MS pada anak (Andersson dkk., 1998). Beberapa kejadian traumatik yang dapat menjadi penyebab munculnya gangguan MS antara lain seperti perceraian orang tua dan kematian orang terdekat, emigrasi, terjangkit suatu penyakit berat seperti diabetes, tanggalnya gigi yang menyebabkan kesulitan bicara, dan lahirnya saudara kandung/adik (Andersson dkk., 1998).


MUTISM SELEKTIF Part.2

BEBERAPA FAKTA MENGENAI MUTISM SELEKTIF
Oleh: Dian Fitriaswaty






1.        Prevalensi terjadinya gangguan ini cukup kecil, berkisar antara 1-2 % dan data ini pun didapatkan dari hasil penelitian di luar negeri. 

2.       Mutisme selektif umumnya lebih banyak terjadi pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki dengan rasio 3 : 1.

3.       Mutisme selektif juga dikatakan sangat dekat hubungannya dengan gangguan kecemasan dan sebagai bentuk varian dari social phobia.

4.       Biasanya pertama kali terdeteksi sekitar usia 3-6 tahun dimana merupakan tahun2 pertama anak-anak memasuki fase interaksi di luar lingkaran keluarga.

5.       Anak-anak dengan berbagai keterampilan kemampuan kognitif dapat terpengaruh dan mengalami Mutism Selektif. Jadi tidak dipengaruhi oleh kemampuan kognitifnya.

6.       Mutism Selektif lebih sering terjadi pada anak-anak yang berasal dari keluarga terisolasi secara sosial, latar belakang etnis minoritas bilingual, memiliki anggota lain dari keluarga yang pemalu, pencemas, atau mengalami kesulitan dengan hubungan social

7.       Berdasarkan hasil penelitian, Mutism Selektif adalah sebuah bentuk social fobia, yaitu sebuah gangguan kecemasan yang diwujudkan dalam sebuah tindakan social dimana anak mengalami ketakutan yang sangat untuk dipermalukan, atau ketakutan bahwa dirinya akan dinilai negative oleh orang lain. Maka diam adalah cara anak untuk melindungi diri dari kecemasannya tersebut.


8.       Kecemasan yang dimiliki oleh anak dengan Mutism Selektif terjadi sebagai dampak kegagalan anak dalam belajar mengatasi hal-hal yang ditakutinya dengan cara yang tepat. Hal ini bisa disebabkan kurangnya komunikasi antara orangtua/pengasuh dengan anak.

MUTISM SELEKTIF Part.1

DEFINISI MUTISM SELEKTIF
Oleh: Dian Fitriaswaty





Mutisme Selektif adalah salah satu gangguan kecemasan pada anak, gangguan ini dicirikan dengan anak yang tidak dapat berbicara bila berada dalam lingkungan sosial padahal di tempat biasa anak dapat berbicara dengan sangat faseh/lancar. memilih tidak berbicara pada situasi – situasi tertentu ataupun orang – orang tertentu.

Dalam keadaan ini anak tidak bicara karena tidak mau bicara. Mereka dapat bicara pada saat sendiri, bersama kawan yang disukainya dan kadang-kadang dengan orang tuanya, tetapi tidak bicara di sekolah, di depan umum atau dengan orang asing. Lebih sering ditemukan pada anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki. Sering disertai gangguan penyesuaian diri, sangat tergantung orang tua, negativistik, pemalu, menarik diri. Keadaan ini dapat menetap beberapa bulan sampai beberapa tahun. 

Mutisme selektif biasanya terlihat pada anak berumur 3-5 tahun, yang tidak mau bicara pada keadaan tertentu, misalnya di sekolah atau bila ada orang tertentu. Atau kadang-kadang ia hanya mau bicara pada orang tertentu, biasanya anak yang lebih tua. Keadaan ini lebih banyak dihubungkan dengan kelainan yang disebut sebagai neurosis atau gangguan motivasi. Keadaan ini juga ditemukan pada anak dengan gangguan komunikasi sentral dengan intelegensi yang normal atau sedikit rendah.

Anak Mutisme selektif mengalami kesulitan untuk merespon atau memulai komunikasi dalam situasi sosial karena rasa takut dan cemas untuk melakukannya. Rasa takut atau cemas ini diekspresikan dalam bentuk yang berbeda-beda. Pada sebagian anak, ada yang menjadi sama sekali membisu atau tidak berbicara pada siapapun di situasi sosial, sedangkan yang lain mau berbicara hanya pada orang-orang tertentu atau berbicara dengan suara yang sangat pelan atau berbisik.

Perilaku Anak Mutisme selektif  menunjukkan tampilan sebagai anak yang sangat pemalu, ketakutan akan dipermalukan dalam situasi sosial, pencemas, terisolasi secara sosial, cenderung temper tantrum, berprilaku oppositional,moody, agresif, keras. Diluar berkomunikasi dengan verbalisasi standar, anak dengan gangguan ini mungkin akan berkomunikasi dengan gestures, mengangguk atau menggelengkan kepala, mendorong atau menarik, atau pada beberapa kasus dengan kata-kata tunggal, pendek dan tanpa suara.